ne cerita dulu aku dapatkan dari guruku waktu aku masih di Aliyah
judulnya LILIN HARAPAN
Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengar percakapan mereka.
Yang pertama barkata : “Aku adalah lilin Perdamaian, namun manusia tak mampu lagi menjagaku; maka lebih baik aku memadamkan diriku saja!” Demikian lah sedikit demi sedikit lilin itu padam.
Yang kedua berkata : “Aku adalah lilin keImanan, Sayang aku tak lagi berguna. Manusia tak lagi mengenalku. Untuk itulah aku tak ada gunanya lagi aku tetap menyala” begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih kini giliran lilin yang ketiga berbicara: “Aku adalah lilin cint. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna . Mereka saling membenci, bahkan mereka membenci mereka yang mencintainya, membenci keluargany” Tanpa menunggu waktu yang lalam, maka lilin yang ketiga pun ikut padam.
Tanpa terduga seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan, anak itu berkata : “Apa yang terjadi ? kenapa kalian padam ? kalia harus tetap menyala, aku takut kegelapan!” lalu anak itu pun menangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu lilin keempat berkata: “Jangan takut, janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala ketiga lilin itu akan tetap menyala, karena akulah LILIN HARAPAN”
Dengan mata bersinar, anak itu mengambil LILIN HARAPAN itu, lalu ia menyalakan kembali ketiga lilin yang telah padam.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang adadalam hati kita, dan masing –masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti seorang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Kedamaian, Keimanan dan Cinta dengan HARAPAN-nya.