Tuesday, July 16, 2013

KI dan KD Prakarya dan Kewirausahaan



Setelah membaca KI dan KD mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan aku justru tertawa sendiri karena gak mudeng dengan isi yang ada. Menurutku KI dan KD mata pelajaran ini terlalu njelimet dan gak jelas. Jangan bilang pemerintah mau memberikan kebebasan kepada setiap guru mata pelajaran ini sehingga KI dan KDnya dibuat se-enggak jelas seperti itu. Atau jangan-jangan pemerintah memang cuman maen-maen aja dengan mata pelajaran ini. 

Coba deh, bagai pembaca yang belum pernah membaca KI dan KD mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, silahkan dibaca dulu, link downloadnya bisa pembaca buka DISINI sedangkan pengantarnya DISINI.

Setelah selesai membaca KI dan KD tersebut baru silahkan lanjutkan lagi membaca tulisan ini. Nah, kalau sudah membaca KI dan KDnya, pasti sudah membaca pengantarnya juga kan ? iya, pengantar mata pelajaran Prakraya dan Kewirausahaan. Di bagian pengantar disana dijelaskan apa itu unsur kerajinan, budidaya, rekayasa dan pengolahan. Tapi, kalau males membacanya ya tidak usah dibaca, Anda baca aja KI dan KD yang ada, tapi kalau mau lebih jelas tentang ke-empat unsur tadi, Anda harus membaca pengantarnya dulu.

Setelah aku membaca semua, baik itu KI dan KD serta juga pengantarnya. Seperti pada tulisan sebelumnya, aku dan guru TIK di sekolahanku memang sudah punya gambaran nekat tentang apa yang akan diajarkan nanti di mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ini, yaitu membatik yang dimulai dengan merancang disen batiknya melalui komputer (Corel Draw) baru kemudia ditulis di kain agar menjadi sebuah baju batik. Itu pemikiran nekat kami tentang mata pelajaran ini, meskipun nanti akhirnya aku sendiri yang ngajar mata pelajaran ini, tapi aku masih tetep butuh yang namanya diskusi dengan guru TIK yang lain tentang apa yang harus diajarkan yang sesuai dengan kearifan lokal di Pekalonga, so batiklah yang dipilih.

Kembali ke KI dan KD, meskipun di KI dan KD tertulis njelimet seperti itu, tapi aku akan membuat sendiri silabus yang akan aku gunakan, dan gak menutup kemungkinan nanti silabusnya tidak sesuai dengan KI dan KD yang ada di kurikulum. Kenapa ? ya Anda baca sendiri saja KI dan KD yang ada, KI dan KD yang ada terlalu njelimet dan bangsa banci banget, so untuk apa sesuatu yang bangsa banci seperti itu ditiru, mending membuat sendiri yang bener-bener sesuai dengan kearifan lokal disini. Kalau menteri pendidikan mau protes yang silahkan, paling tak dengerin aja dan gak tak gubris kok (emang guwe pikirin ndes).

Monday, July 15, 2013

Guru TIK Jadi Guru Prkarya dan Kewirausahaan

Hari pertama masuk sekolah langsung dapat kabar, aku diminta ngajar Prakarya dan Kewirausahaan untuk menggantikan jam mata pelajaran TIK yang telah dihapus oleh pemerintah. Kenapa aku bilang dihapus bukan diintegrasikan? Ya, kenyataanya memang dihapus/dihilangkan kok, diintegrasikan apanya ? (preeeettt!). Tapi Alhamdulillah aku masih punya jam ngajar di sekolah tempatku mengabdi, meskipun itu jam ngajar di mata pelajaran yang antahberantah dengan nama Prakarya dan Kewirausahaan.  Alhamdulillahnya lagi, aku juga masih ngajar TIK di kelas XI meskipun cuman beberapa kelas saja, sedangkan sisanya di kelas X dengan mata pelajaran Prakarya dan Kewirauasahaan.

Meskipun aku sendiri ini mata pelajaran gimana dan akan digimanakan, tapi aku tetep mensyukuri ini semua karena masih diberikan kesempatan satu tahun ajaran lagi untuk mengajar, ya kan entah tahun depan masih idup ato enggak jadi ya Alhamdulillah masih bisa ngajar di sekolah favorit ini.

Awal mula pemikirianku ketika dapat mata pelajaran ini adalah, membuat prakarya dengan disen grafis, sedangkan di bidang kewirausahaannya adalah dengan cara memproyekkan buku tahunan kelas XII dengan modal disen grafis yang dimiliki oleh murid-murid kelas X yang aku ajar.

Tapi, ketika ada pembinaan dari kepala sekolah ternyata sekolah ini harus mengembangkan kearifan local yang ada di sini, Dan itu artinya batik yang harus dijadikan bahan prakarya siswa-siswiku nanti. Meskipun pikiran masih mengambang dan entah mau gimana lagi, akhirnya setelah diskusi dengan guru TIK yang lain. Kita sepakatai kalau materi yang akan diberikan di kelas X untuk kurikulum 2013 ini adalah tetap disen grafis untuk membuat disen batik (semester 1) sedangkan di semester kedua, nanti kita akan mencoba mengimplementasikan disen batik yang telah dibuat oleh murid-murid ke dalam kain putih (membatik) dan impian kita (aku dan guru TIK yang lainnya) adalah hasil akhirnya adalah sebuah kain batik yang sudah jadi menjadi baju, yang dibuat oleh siswa sendiri, dari proses merancang disennya dengan computer, lalu dicetak di selembar kertas, kemudian dibuat pola di kain putih setelah itu dibatik dan hasilnya akhirnya adalah sebuah baju batik untuk masing-masing kelompok.


Itulah rencanan yang sudah aku dan guru TIK di SMA 1 Pekalongan rencanakan untuk mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan nantinya. Ini baru untuk kelas X, untuk kelas XI dan XII tahun ajaran berikutnya kita juga sudah memiliki bayangan rencana untuk membuat prakarya apa. But, that still a secret, hehehehehehe.