Friday, February 28, 2020

Aku di Saat IHSG Terjun Bebas

Jumat lalu aku membaca sebuah artikel berita dari website berita kontan.co.id yang memberitakan tentang IHSG yang ambrol namun Lo Kheng Hong (LKH) justru malah lagi jalan-jalan di kota Cirebon  dan kuningan sambil berwisata kuliner tentunya [baca disini]. 

Dalam berita itu disebutkan bahwa saat ini (Jum'at, 28 Februari 2020) IHSG ditutup terjun bebas ke posisi 5.539,38 padahal pada awal tahun ini IHSG masih di posisi 6ribu lebih, sedangkan sekarang sudah turun ke posisi 5ribu dan bisa jadi minggu depan makin merosot hingga harga 4ribu. Dalam waktu dua bulan hingga akhir bulan ini IHSG sudah rontok lebih dari 12,13% sejak awal tahun hingga jumat, 28 Februari 2020. 


ilustrai : pasardana.id

Salah satu penyebab yang membuat IHSG rontok adalah virus corona yang semakin menyebar dan terakhir yang aku baca beritanya adalah sudah sampai ke Arab Saudi hingga pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan Umroh dari negera lain termasuk Indonesia. 

Saat IHSG lagi rontok-rontoknya, sang investor kawakan Lo Kheng Hong justru malah asik sedang berwisata di Cirebon dan Kuningan seperti yang diberitakan oleh kontan.co.id di atas. Dalam berita itu disebutkan bahwa LKH tidak merasa panik seperti paniknya aku ketika tau bahwa portofolioku telah rugi berpersen-persen. 

Di artikel itu juga  Lo Kheng Hong berpesan agar kita berintestasi dalam kondisi yang jelek seperti sekarang ini dan menjual saat kondisi bagus kelak (Invest in bad times and sell in good times). Karena menurut beliau saat-saat seperti ini banyak sekali harga saham yang menjadi murah dan jadi terjangkau oleh banyak investor karena telah mengalami kemerosotan harga yang signifikan dari harga sebelumnya. 

Nah, yang pengen aku komentari adalah pesan LKH tersebut khususnya bagi aku sendiri yang juga lagi belajar berinvestasi dan trading di pasar saham yang sekarang ikutan terjangkit virus corola.

Menurutku bagi investor sekelas LKH dan investor lain yang memiliki modal banyak pesean LKH di atas memang sangat bagus dan bisa langsung diimplementasikan saat pasar buka minggu depan. Namun bagi aku yang notabene adalah investor modal pas-pas-an bahkan mungkin bisa disebut dengan investor modal apa adanya, atau juga disebut investor modal kekurangan karena modal yang aku gunakan untuk investasi adalah hasil dari kerjaku tiap bulan yang tidak lebih dari 10% gaji yang aku terima. Sementara saat ini semua portofolioku sudah merah merona ikutan terkena ganasnya virus corola yang diberitakan juga ikut menyerang perdana menteri dan wakil presiden Iran.

Nah, saat IHSG lagi anjlok seperti ini memang bagus untuk membeli sebanyak-banyaknya saham-saham bagus di bursa efek. Tapi sekali lagi, sayangnya modal atau duit yang aku miliki di RDN ataupun di tabungan sudah tidak ada alokasi untuk membeli saham lagi, kalau untuk bayar cicilan kendaraan memang masih ada karena itu aku khususkan. Saat-saat seperti ini adalah saat-saat yang ngenes bagi aku yang investor modal kekurangan. 

Tapi aku  juga bisa belajar dari kejadian ini bila nanti kelak kapan terjadi lagi kondisi IHSG merosot seperti sekarang ini. Aku harus mengalokasikan beberapa persen dana berhenti untuk antisipasi IHSG di saat seperti ini. Misal dari 100% aku alokasikan 25% setiap bulannya untuk dana darurat IHSG untuk saat-saat seperti sekarang ini agar aku ketika portofolio lagi memerah aku masih bisa membeli saham yang bagus untuk aku investasikan lagi dan lagi setiap bulannya. Nah, bila ternyata IHSG tidak terjadi kemerosotan makan dana 25% itu bisa aku belikan saham untuk menambah porotofolioku.

Ternyata tidak hanya dana darurat dalam kehidupan saja seperti yang banyak digembor-gemborkan oleh para financial planner saat memberikan nasehat agar setiap orang menyiapkan dana darurat untuk kehidupan pribadi ataupun keluarganya. Namun ternyata dalam berbisnis saham aku pikir kita juga perlu untuk menyiapkan dana darurat agar di saat seperti ini kita masih tetap bisa beli saham dengan harga yang murah meriah. 

Namun apakah kita bakal tahan dari godaan untuk tidak menggunakan dana darurat saham itu ? 

Tuesday, February 18, 2020

Malu Dilihat Alat Kelaminnya

Alat kelamin merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang bisa dikatakan sebagai bagian paling rahasia untuk diperlihatkan meskipun setiap kali mengisi formulir selalu diharuskan untuk menyebut jenis kelamin kita.

Nah, pengalaman unik ini terjadi kemarin hari selasa (18 Februari 2020) saat istriku tersayang dan aku sepakat untuk melakukan USG (Ultrasonografi) guna melihat perkembangan janin yang ada di dalam kandungan istriku seperti apa dan apa yang harus dilakukan oleh kami sebagai calon ibu dan bapak bagi sang janin yang masih berumur 24 minggu seperti kata dokter Irmitasari di RS Siti Khodijah (Pekalongan).

Ilustrasi (berhubung fotonya belum aku foto semua)
Setelah meminta tolong adek sepupu yang kerja di rumah sakit itu untuk mendaftarkan istriku untuk USG jam 12:30WIB. Kebetulan jam segitu kita gak ada jam untuk mengajar yang harus kami masuki, sehingga kita sepakat untuk melakukan USG guna mengetahui perkembangan dan juga jenis kelamin sang jabang bayi tercinta. 

Setelah mengambil nomer pendaftaran kita langsug menuju ke lantai 3 yang mana di lantai itulah dokter kandungan yang harus kami temui yaitu dr. Irmitasari, S.PoG. Ternyata dokter yang akan kita temui belum datang, dan terpaksa kita harus nunggu keadatangnya. Saat nunggu dokter, eh ternyata ada muridku (Amelsa) yang sekarang sudah jadi istri dari temenku yang juga pengen melakukan konsultasi dengan dokter Mita. Sambil nunggu kita ngobrol, terutama yang ngobrol adalah istriku tanya2 soal kehamilan ke muridku itu. Aku sih cuma dengerin sambil kalo ada yang perlu ditanyakan aku tanyakan ke dia yang usia kehamilannya lebih tua dari usia kehamilan istriku. 

Akhirnya dokter Mita datang juga setelah ditunggu2 sekitar 15 menitan. Ternyata yang dipanggil untuk masuk keruangan dokter duluan adalah istriku. Padahal kalo dinomer antrian sih nomer 3, tapi ternyata kita duluan kerana mungkin yang nomer 1 dan 2 belum datang. Saat ditanya mau istriku bilang mau USG, dan sang dokter meminta istriku untuk langsung naik ke tempat tidur untuk dilakukan USG. 
Foto USG

Nah, saat USG ini aku rada penasaran akan apa yang bakal aku lihat di dalam perut istriku, yaitu sang janin yang katanya berusia 24 minggu. Saat di-USG, sang janin di perut ibunya itu terlihat sangat aktif, setiap perut istriku disentuh dengan menggunakan alat USG, sang janin selalu bergerak dan berpindah posisi, sampe-sampe saat pengen tahu jenis kelaminya sang janin justru menekukkan kedua kakinya dan tidak mau membuka kakinya agar terlihat jenis kelaminnya. 

Otomatis kita jadi penasaran karena sang janin masih belum mau memperlihatkan jenis kelaminnya, padahal kita sudah sangat penasaran. Dokter Mita sudah berusaha menggerak-gerakkan alat scanner USG di perut istriku dan menekan-nekan perut istriku tapi sang janis masih belum mau memperlihatkan dan selalu saja menekukkan kakinya seperti orang jongkok. Sungguh lucu dan menggemaskan tingkah janin yang satu ini karena apa yang dilakukan itu sungguh membuat kita penasaran akan jenis kelamin janin yang masih ada di kandungan istriku itu. 

Terpaksa, USG kali ini kita belum mampu melihat jenis kelamain sang janin di perut istriku. Namun kita bisa lihat hal lain, yaitu kaki, kepala, perut, tulang belakang sang janin yang sudah kelihatan besar dan sehat. Detak jantungnya pun terdengar kencang dan jelas, tapi aku kok heran yang kenapa detak jantung janin cepat banget seperti itu, tidak seperti detak jantung kita yang sudah muncul ke dunia ini. 
Meksipun belum bisa mengetahui jenis kelamin dari janin yang dikandung Hany, tapi kita bahagian karena pertumbuhan yang sang janin normal dan sehat hanya kurang ukuran perutnya 100gram dari yang seharusnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan istriku adalah harus lebih banyak makan makanan yang mengandung protein, dokter juga memberikan vitamin untuk membantu menambah suplemen baginya. 

Semoga saja semakin hari sang janin dan sang ibu semakin sehat dan terus tumbuh sehat serta normal hingga nanti lahir dengan normal tanpa cesar seperti yang diharapkan oleh istriku, dan kelak jadi anak yang sholeh/sholehah, membawa keberkahan, cerdas, pintar, sehat, kaya raya, alim, membawa kebahagiaan dan hal-hal positif lainya. Aamiin.

Thursday, February 13, 2020

Merdeka Belajar, Dari Mana? Kok Baru Sekarang ?

Mungkin banyak dari pembaca yang merasa wow dengan konsep yang disampaikan oleh mas menteri pendidikan kita yang masih muda dan juga kekinian itu. Konsep yang disebut dengan "merdeka belajar" disampaikan oleh mas menteri pada acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jakarta 11 Desember 2019 [edukasi.kompas.com]

Pada acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jakarta 11 Desember 2019

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gebrakan "Merdeka Belajar", Berikut 4 Penjelasan Mendikbud Nadiem", https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/12/12591771/gebrakan-merdeka-belajar-berikut-4-penjelasan-mendikbud-nadiem?page=all.
Penulis : Albertus Adit
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Pada acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jakarta 11 Desember 2019

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gebrakan "Merdeka Belajar", Berikut 4 Penjelasan Mendikbud Nadiem", https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/12/12591771/gebrakan-merdeka-belajar-berikut-4-penjelasan-mendikbud-nadiem?page=all.
Penulis : Albertus Adit
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Pada acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jakarta 11 Desember 2019

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gebrakan "Merdeka Belajar", Berikut 4 Penjelasan Mendikbud Nadiem", https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/12/12591771/gebrakan-merdeka-belajar-berikut-4-penjelasan-mendikbud-nadiem?page=all.
Penulis : Albertus Adit
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Ketika pertama kali mengetahui dari berita di Instagram, kalau menteri pendidikan kita mas Nadiem Makarim yang mantan bos Gojek itu mengucapkan kalimat "merdeka belajar" aku tidak terlalu merasa wow dengan konsep yang diungkapkan oleh mas menteri pendidikan kita itu.

Hal itu karena aku sendiri sudah sering mendengar kata-kata mendeka belajar jauh sebelum mas menteri mengucapkan itu dan menjadi salah satu kebijakan dalam dunia pendidikan yang baru dari kementerian pendidikan Indonesia pada era kedua kepemimpinan presiden Jokowi.  

Tutor sebaya
Kira-kira saat itu tahun 2017 aku ikut bergabung ke dalam salah satu komunitas guru di Pekalongan yang disebut dengan Komunitas Guru Belajar (KGB) yang waktu itu diketui oleh salah satu temenku yang sama-sama satu alamamater dari UNNES namun dia di jurusan Pendidikan Bahasas Indonesia, Fakultas Bahasa, sedangkan aku di Fakultas Pendidikan jurusan Teknologi Pendidikan. 

Kalau sekarang aku sudah tidak lagi ikut komuntias guru belajar, karena setelah satu tahun gabung, apa yang aku cari ternyata tidak ada di komunitas ini. Apa yang dulu aku cari akan aku tulis di next post saja biar tidak terlalu ngalor ngidul pembahasan merdeka belajar ini.


Nah, istilah "Merdeka Belajar" itulah yang pertama kali aku dengar dari komunitas guru belajar ini, mereka selalu saja mendengungkan kata-kata itu dalam segala kesempatan. Mungkin bisa dikatakan kalau dari komunitas inilah istilah merdeka belajar berasal. 

Salah satu orang yang menggagas kegiataan komunitas guru belajar adalah Najelaa shihab, beliau adalah kakak dari Najwa Shihab yang sering kita lihat dalam acara TV Mata Najwa. Nah mbak Elaa, begitu biasanya beliau disapa inilah orang yang juga mendirikan Kampus Guru Cikal sebagai cikal bakal dari komunitas guru belajar ini. 

Mbak Elaa ini juga adalah orang yang berada di belakang sekolah Cikal, salah satu sekolah swasta elit yang ada di Jakarta. Kalau gak percaya kamu bisa baca salah satu artikel dari line today yang merangkum 5 sekolah termahal di Jakarta di link  bit.ly/39wgeZW / bit.ly/2vrILkB disitu disebutkan bahwa untuk sekolah  disana saja biayanya hampir 500jt. Jangan heran kalau disana yang sekolah adalah anak-anak orang kaya dan tidak sedikit anak artis yang juga sekolah disana.

Jadi dari sini kita sudah mulai tau sebenernya sejak kapan istilah "Merdeka Belajar" berasal dan sebenernya sudah dari kapan istilah itu ada.

Belajar sesuai kebutuhan anak

Oleh sebab itu aku tidak heran ketika istilah ini sekarang ramai diperbincangkan dan menjadi kebijakan baru dari menteri pendidikan kita. Karena pada dasarnya konsep dari merdeka belajar sendiri adalah konsep yang baik dan dapat membantu memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya di sekolah negeri yang notabene terlalu terpatok dengan aturan-aturan dari pemerintah yang kalau menerutku aturan yang biasanya dikeluarkan pemerintah untuk sekolah negeri justru membuat pihak sekolah seperti terkurung dalam sangkar emas.

Semoga saja, kebijakarn "Merdeka Belajar" kali ini tidak lagi menjadi sangkar emas bagi sekolah, khususnya sekolah negeri yang tidak memiliki kebebasan dalam berbuat sesuatu dibangdingan sekolah swasta.

Semoga kelak sekolah dikembalikan ke hakekat asalnya yaitu sebagai sarana belajar bukan tempat belajar utama bagi anak-anak kita, dan guru bukanlah sumber belajar utama, tapi hanya fasilitator atau orang dewasa yang berusaha membantu generasi muda untuk sadar akan pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan serta pengalaman dalam kehidupan mereka.

Wednesday, February 5, 2020

Setelah Menikah Rasanya Aneh

Setiap orang yang hidup pasti mendambakan sebuah pernikahan yang indah, yang kalau dalam Islam disebut pernikahan yang sakinah, mawadah, dan rohmah. Setidaknya itu menurutku aja sih, ya meskipun gak sedikit orang yang yang tidak menikah hingga akhir hayatnya. Tapi kalau dalam Islam sendiri menikah itu adalah sebuah sunah, dan sunah adalah sesuatu yang dilakukan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan dicontoh atau ditiru oleh umat Islam di dunia ini. Nah, aku sendiri sudah mengikuti dan melakukan ajaran satu ini sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dokumentasi Pribadi

Bagi yang baru menikah pasti sering ditanya oleh orang lain yang pernah atau bahkan yang belum pernah menikah tentang apa yang dirasakan olehnya ketika sudah menikah. Setidaknya itulah yang ditanyakan oleh beberapa orang di kantor tempat aku kerja ketika aku kembali dari masa libur pernikahanku dulan Agustus 2019 lalu.

Pertanyaan yang ditanyakan oleh mereka sama semua, yaitu bagaimana rasanya setelah menikah ?

Sungguh pertanyaan yang mainstream karena hampir semua orang yang ketemu dengan aku setelah aku menikah adalah pertanyaan itu dan selalu itu terus yang ditanyakan mereka kepadaku. Aku sendiri tidak tau kenapa mereka bertanya seperti itu kepadaku yang notabene waktu itu baru menikah satu minggu. 



Nah, lalu apa yang aku rasakan ketika aku sudah menikah. Satu hal yang aku rasakan ketika setelah menikah dan masih jadi pengantin baru adalah aneh. Iya bener aneh adalah perasaan yang aku rasakan setelah aku memiliki istri. 

Anehnya adalah setiap bangun tidur, karena biasanya setiap kali bangun tidur aku selalu bangun biasa saja namun kali ini (setelah menikah) ketika aku bangun tidur ada seseorag yang berada di sampingku. Meskipun dia istriku yang sudah sah dan boleh tidur bareng, tapi rasanya aneh saja, tidak biasanya aku tidur berdua dengan orang lain apalagi cewek. Namun kini ada seseorang yang setiap bangun tidur di pagi hari harus berada disampingku dan itu sudah pasti setiap pagi akan selalu berada di sampingku ketika aku bangun tidur di setiap harinya. 

Tapi, kini perasaan itu sudah hilang, karena mungkin aku sudah terbiasa dengan adanya orang lain yang sekasur denganku ketika aku tidur. Jadi, jangan heran kalau ada pengantin baru yang merasa aneh karena setelah menikah mereka tidak lagi melakukan hal-hal dalam hidupnya sendirian saja, karena sekarang sudah ada orang lain yang disebut suami/istri yang akan selalu setia menemani mereka melakukan hal-hal baik dalam kehiudpannya demi menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan rohma serta diberkahi Allah Ta'alah.

Sunday, February 2, 2020

Kerja Sebulan Digaji Seminggu

Jangan pernah heran kenapa kok banyak orang yang pengen jadi PNS, apalagi mereka-mereka yang kerja sebagai guru, terutama guru honorer baik di sekolah dasar ataupun di sekolah menengah. Kalau dari cerita-cerita temen yang ngajar di sekolah dasar ada yang dibayar haya 150rb perbulan. Sedangkan beberapa guru yang ngajar di SMP ataupun SMA dibayar perjam pelajaran. Jadi semakin banyak jam pelajaran mereka di suatu sekolah maka duit yang mereka terima juga otomatis lebih banyak  juga. Tapi itu semua tergantung dari berapa besaran gaji yang mereka terima perjam pelajaranya. Ada yang dibayar satu jam pelajaran (45menit) 20rb saja, ada juga yang dibayar lebih mahal yaitu 50rb, bahkan mungkin ada yang menerima bayaran 100rb ke atas bila mereka berada di sekolahan favorit. 

sumber : spn.or.id
Baik di sekolah negeri ataupun di sekolah swasta, bayaran seorang guru honorer yang seperti itu, jadi jangan dikira jadi guru honorer di sekolah negeri itu banyak dari pada sekolah swasta, karena banyak juga bayaran atau gaji di sekolah swasta justru lebih banyak dari pada gaji di sekolah negeri. 

Untuk pembayaranya sendiri untuk guru honorer itu adalah dibayar beradasarkan jumlah jam pelajaran yang mereka ampu. Misal seorang guru honorer ngajar 12 jam pelajaran, setiap jam pelajarannya adalah 45 menit, maka tinggal dikalikan saja 12 jam pelajaran dengan bayaran perjam pelajaran mereka. Semisal 12 jam kali 35rb maha hasilnya adalah Rp. 420.000,- (empat ratus dua puluh ribu rupiah) saja yang didapatkan oleh guru tersebut. 

Dulu aku pikir seorang guru itu dibayar sebulan, dengan itunganku seperti ini : 12 jam pelajarn di kali 35rb dikali 4 minggu maka hasilnya adalah Rp. 1.680.000,- (satu juta enam ratus delapan puluh ribu rupiah) tapi ternyata tidak. Guru honorer hanya dibayar satu minggu meskipun sebernarnya mereka itu kerja sebulan. Kan kalau dibayar dengan cara yang aku pikirkan itu jadi enak, guru dibayar sebulan karena kerjanya sebulan bukan dibayar seminggu meskipun kerja mereka sebulan. Jadi jangan heran kalau banyak guru honorer rela mencari tempat kerja gak cuma satu sekolahan saja. Bahkan banyak juga yang rela mengajar les privat atapun disambil dengan jualan apapun demi untuk menambah penghasilan mereka. 

Hal ini berlaku di sekolah swasta maupun di sekolah negeri. Mungkin beberapa provinsi sekarang sudah menetapkan kebijakan baru bagi guru honorer yang mendapatkan upah sesuai dengan UMP (upah minimum provinsi). Artinya ketika guru honorer tersebut sudah mengajar 24 jam pelajaran maka mereka berhak mendapatkan upah sesuai UMP, namun bagi guru yang tidak 24 jam pelajar mereka digaji dengan jumlah jam pelajaran dikalikan berapa besaran yang sudah ditentukan oleh dinas pendidikan provinsi tempat mereka mengabdi sebagai guru honorer. 

Tidak heran bila banyak sekali guru honorer yang berharap jadi PNS suatu hari kelak dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang beneran pro dengan nasib mereka. Karena tidak sedikit guru honorer yang telah mengabdi sebagai seorang guru di sekolah negeri terutama dengan durasi waktu 10 tahun lebih. 10 tahun itu bukanlah waktu yang singkat bagi seorang guru honorer seperti mereka. Selama ini mereka hanya mendapatkan bayaran seadanya dan nasibnya tidak jelas karena harus siap kapan saja keluar (diPHK) ketika sekolah mereka kedatangan guru CPNS atau  PNS yang ditempatkan di sekolah tempat guru honorer itu mengabdi. 

Sudah sepatutnya pemerintah memberikan kebijakan yang bisa membuat bapak-ibu guru honorer mereka diperhatikan oleh pemerintah, misalnya dengan mengangkat guru-guru honorer yang telah mengabdi selama lebih dari 10 tahun atau lebih. Tidaklah mereka itu yang sudah tua-tua dan lama mengabdi sebagai guru dites lagi dan bersaingan dengan kita-kita yang masih muda dan masih hapal materi pelajaran jaman SMA dulu. Kasihan mereka itu wahai bapak menteri yang berhak menentukan kebijakan ini. Aku sendiri sangat mengapresiasi kalau ada kebijakan seperti itu. 

Aku sendiri sebenernya juga guru honorer, tapi aku hanyalah guru honorer kemarin sore yang masih beberapa tahun jadi guru dibandingkan dengan mereka yang sudah lebih dari 10 tahun mengabdi sebagai guru. Aku masih bisa ikut tes CPNS meskipun selama ini tidak pernah lolos seleksi awal, tapi kita lihat bapak-ibu guru honorer yang sudah lama mengabdi itu. Umur mereka sudah tidak muda lagi, jadi janganlah diberikan kebijakan bagi mereka untuk bersaing dengan kita-kita yang masih muda dan masih enerjik ini. 

Seandaiya itu semua bisa terealisasikan maka itu sebuah kebijakan dari pemerintah yang sangat memperhatikan nasib guru-guru honorer yang telah dengan rela hati mengabdi untuk negeri ini.