Tuesday, January 3, 2012

I'm not good at this job?

I thought, I'm not good at this job. Ya, aku pikir aku gak bagus untuk pekerjaan semacaram ini, aku gak cocok jadi guru barangkali. Aku selalu kehabisan suara kalau harus mengajar dan manerangkan panjang lebar kepada murid-murid. Aku juga gak suka dengan keribetan mempersiapkan RPP dan Silabus, selain itu aku juga gak suka harus diatur-atur dan tidak bebas untuk mengajarkan apa yang aku ingin ajarkan. 

Disamping itu menjadi guru juga merupakan pekerjaan berat, karena aku harus ngurusi anak orang lain, padahal pada dasarnya anak itu ya yang bagus diajar oleh orang tuanya bukan oleh orang lain. Yang lebih bagus lagi anak itu diberikan kebebasan untuk belajar apa yang mereka inginkan bukan belajar menurut kepentingan dan kemauan dari pihak sekolah, itulah hasil diskusi antara pak Din (Bahruddin) dan diriku pada waktu wawancara untuk keperluan skripsiku beberapa hari kemaren.

Kenapa harus ada mengajar kalau pada dasarnya kebutuhan anak itu adalah belajar ? kenapa ada pengajaran yang artinya adalah memberikan sesuatu (pelajaran) kepada anak (murid). Sedangkan disisi lain, anak tidak seneng dengan adanya pengajaran, anak lebih senang bebas dan lepas sesuai apa yang mereka inginkan bukan dikekang dalam sangkar pengajaran yang ada di sekolah. Coba deh buktikan antara ada guru dengan tidak ada guru, anak lebih memilih mana ? pasti anak(murid) lebih seneng kalau guru itu tidak ada atau tidak datang ke kelas mereka, jangankan anak(murid) doang, bahkan mahasiswa saja lebih seneng kalau dosennya gak masuk ngasih kuliah kan ? kita gak bisa mengingkari itulah adanya.

Tulisannay malah jadi muter-muter sampai hasil wawancara skripsi segala sih ? 
Pertanyaanya sekarang adalah, kalau aku gak ngajar, aku harus kerja apalagi ? sedangkan ijazah aja aku belum memiliki karena masih dalam proses pembuatan melalui skripsi yang sekarang aku geluti. Mau memulai bisnis aku memang punya ide, tapi ide itu harus menggunakan biaya yang banyak untuk memulainya. Kalaupun aku harus meminjam dari bank, aku gak memiliki jaminan untuk mendapatkan uang pinjaman modal dari bank guna membeli tanah di pinggir jalan itu dan membangun sebuah bangunan untuk usaha bisnisku itu. 

Kalaupun aku harus tetap di dunia yang telah aku pilih ini, ini merupakan sebuah tantangan yang berat yang harus aku hadapi. Aku harus berusaha untuk membuat mereka (murid2ku) seneng dengan caraku mengajar atau lebih tepatnya mendidik, itulah istilah yang lebih aku suka dibandingkan dengan isitilah mengajar. Aku juga harus belajar banyak untuk menguasai materi yang masih asing di mataku. Selain itu aku harus bisa bertahan dalam sistem yang telah ada dan sungguh mengekang kebebasanku untuk berexperimen terhadap dunia pendidikan. Selain itu aku juga harus bisa meyakinkan kepada murid-muridku bahwa apa yang tengah mereka lakukan sekarang (sekolah) itu merupakan kebutuhan yang penting, meskipun pada hakekatnya aku tidak memiliki keyakikan bahwa sekolah itu penting, karena bagiku yang penting bukan sekolah tapi belajarnya dan kesadaran untuk tetep belajar, thats the important things for they knew. 

So, please deh, sadarlah bahwa sekolah itu tidak penting yang pentig itu adalah belajar  dan kemauannya untuk tetep belajar sepanjang hayat, dimana dan kapan saja tanpa perduli waktu, tempat, fasiltias atapu apapun. Belajarlah sepanjang kalian masih bisa bernafas dan berfikir.

0 Comments:

Post a Comment