Thursday, August 9, 2018

Tips Belajar Saham [Untuk Pemula]

Selamat datang kembali di dunia investasi, mungkin aku jadi akan sering menulis soal investasi, terutama dalam investasi di dunia saham. Ya karena memang kebetulan aku juga berinvestasi dan nyari tambahan duit dan ilmu di bidang ini.

Nah, kali ini aku mau ngasih sedikit tips untuk pemula yang ingin belajar soal saham dan ingin terjun di pasar modal secara langsung. Semoga saja tulisan ini bisa membantu pembaca yang ingin dan berniat menjadi seorang investor ataupun seorang trader.

Yang pertama adalah niatin dulu buat terjun ke dunia pasar modal, kira-kira apa tujuan pembaca masuk ke pasar modal ? itu adalah pertanyaan yang paling awal harus pembaca tanyakan kepada diri pembaca semuanya dan tentu saja harus pembaca jawab sendiri juga. Ok, saya berikan waktu untuk pembaca menjawab pertanyaan ini, bisa juga silahkan tulis di kolom komentar kalau misal saya boleh tau apa tujuan pembaca terjun ke dunia investasi saham ini.

Sedikit bocoran kenapa saya terjun ke dunia pasar modal ini adalah karena saya perlu tempat untuk memanfaatkan uang hasil kerja saya karena selama ini kalau hanya disimpan di bank yang ada duitnya habis, entah habis karena terpakai dan tidak terkontrol atau karena habis kena pajak bulanan dari bank. Selain itu saya berfikir perlu untuk berinvestasi untuk persiapan masa depan saya dan untuk modal nikah juga, hehehe. Itu saja awal mula kenapa saya berfikir untuk terjun ke pasar modal, awalnya saya juga pernah mencoba reksadana dari awal 2017, tapi pendapatan yang saya terima hanya sedikit, dan pada akhirnya bulan Agustus tahun yang sama saya memutuskan untuk ikutan Sekolah Pasar Modal yang diadakan di Bursa Efek perwakilan Semarang. Sejak itulah saya semakin mantap untuk langsung bersentuhan dengan dunia pasar modal (saham) ini.

Tips selanjutnya adalah ikut sekolah pasar modal yang diadakan oleh Bursa Efek perwakilan daerah yang ada di tempat pembaca, kalau saya sendiri dari Pekalongan jadi harus ke Semarang untuk ikut itu, tapi kadang ada juga dilaksanakan di Pekalongan (malah sudah dua kali).

Oh iya, kalau ikutan SPM (Sekolah Pasar Modal) sampai sesi kedua maka kita akan dibuatkan akun saham atau biasanya disebut dengan istilah Rekening Dana Nasabah (RDN) oleh sekuritas (penyedia jasa pembelian/penjualan saham) yang sudah diakui dan mendapatkan ijin dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), jadi sudah pasti terjamin dan aman. Kenapa harus pakai sekuritas, ya karena kita gak bisa seenaknya datang langsung ke bursa efek jakarta untuk membeli saham, kita harus melalui perantara pedagang efek (saham) yaitu sekuritas itu.

Tapi kita bisa kok membuat RDN di sekuritas lain yang menurut pembaca bisa lebih dipercaya atau menyediakan jasa lebih baik dari pada sekuritas yang pada waktu SPM bekerja sama menyelenggarakan SPM itu bersama BEI.

Ikuti juga seminar atau pelatihan pasar modal, yang gratis ada (tapi di Pekalongan saya belum nemu) dan yang bayar juga banyak. Selain itu cobalah ikut grup-grup diskusi pasar modal (saham) seperti grup telegram banyak banget tuh, grup kaskus juga ada, dan juga cobalah ikut webinar di youtube atau di aplikasi webinar yang lainya.


Setelah ikut SPM (Sekolah Pasar Modal), sekarang cobalah untuk belajar sendiri dengan mencari tutorial ataupun panduan di youtube atau buku-buku yang ada di toko buku. Karena setelah ikut SPM pembaca belum bisa langsung transaksi beli dan jual dengan OLT (Online Trading) yang disediakan oleh sekuritas. Sebab biasanya butuh waktu sekitar 2 minggu hingga 4 minggu untuk menunggu RDN jadi dan mendapatkan username dan password OLT kita. Saya sendiri harus nunggu 1 bulan lebih baru RDN jadi dan mendapat username dan password OLT saya dan baru pada bulan oktober saya beneran bisa beli saham pertama saya yaitu saham yang berkode SRIL dengan hanya modal 100ribu saja.

Setelah belajar di SPM dan belajar secara mandiri, jangan berhenti disitu saja karena yang namanya dunia saham itu sangat luar biasa banyak ilmunya, mulai dari ilmu soal fundamental analisis, teknikal analisis hingga ilmu tentang indikator-indikator yang paling cocok untuk pembaca gunakan dan belum lagi pembaca juga harus sedikit banyak mengikuti berita yang ada di Indonesia terutama berita ekonomi dan berita dunia pada umumnya. Karena banyak juga emiten (perusahaan yang sahamnya dijual di pasa modal) yang sahamnya dipengaruhi oleh berita, baik itu berita yang buruk ataupun yang baik. Contoh saham facebook yang beberapa waktu lalau turun drastis gara-gara banyak berita yang memberitakan tentang privasi yang tidak aman bila menggunakan facebook. Atau berita soal banyaknya smartphone yang masuk ke Indonesia yang membuat saham Erajaya hingga tulisan ini dibuat harganya sudah naik sangat drastis sejak awal tahun.

Yang perlu diingat juga nih, di dunia saham tidak ada yang instan, butuh pengorbanan waktu dan niat agar menghasilakn profit yang diinginkan. Temukan juga gaya atau style pembaca dalam berinvestasi ataupun bertrading, karena itu sangat menentukan hasil yang ingin didapat. Biasanya untuk pemula ok ok saja untuk mengikuti rekomendasi dari berita dan orang-orang yang sudah lebih lama terjun di bidang ini, tapi buat saya sendiri saya tidak terlalu suka mengikuti rekomendasi orang-orang, saya ingin menemukan style dan teknik saya sendiri, sedangkan rekomendasi saya gunakan untuk membandingkan dengan hasil analisis saya sendiri, kalau cocok berarti mungkin ada benernya analisis saya dan kalau tidak cocok akan saya lihat lagi dan banding2kan lagi sampai saya yakin untuk membeli saham tertentu.

Untuk pemula agar aman cobalah beli saham-saham di LQ45 atau saham bluechip yang murah-murah saja. Kenapa LQ45, LQ itu sendiri singkatan dari kata liquid (cair) yang artinya kalaupun perusahaan itu bangkrut kemungkinan kita untuk mencairkan saham kita lebih mudah, dan 45 artinya hanya ada 45 perusahaan yang dipilih setiap 6 bulan sekali oleh BEI setelah melakukan berbagai pertimbangan yang pernah terjadi pasar saham. Lalu apa itu bluechip? Bluechip artinya saham-saham yang dimilih oleh perusahaan-perusahaan besar yang notabene kalau bangkrut itu sangat kecil, seperti saham-saham perusahaan milik negara semacam bank BRI, Mandiri dan lain sebagainya. Adapula saham bluechip swasta semacam Univeler, United Tractor dan lain sebagainya yang bisa dicari di gugel.


Tips yang terakhir itu adalah tips cari amannya saja dalam memilih saham agar tidak khawatir perusahaan yang kita beli sahamnya bangkrut atau gulung tikar. Harapan semua orang yang membali saham perusahaan tertentu adalah perusahaan itu tidak bangkrut dan malah justru terus berkembang dan harga sahamnya terus naik sehingga kita juga mendapatkan keuntungan dari kepemilikan sahamnya.

Ok, itu dulu sedikit tips dari saya untuk pembaca yang baru saja memulai berkecimpung di dunia pasar modal Indonesia. Ingat juga bahwa saham yang bisa kita beli adalah saham-saham yang sudah diperdagangkan di BEI, kita tidak bisa membeli saham facebook ataupn gugel karena keduanya belum diperdagangkan di Indonesia, jadi kalau mau beli saham itu kita harus membuka rekening saham di negara yang memperdagangkan saham itu seperti di Amerika sana.

0 Comments:

Post a Comment