Mungkin Anda pernah menyalahkan aturan atau Syarat
tertentu, yang menyebabkan gagalnya hubungan percintaan
Anda dan pasangan.
Berikut ini 10 mitos yang paling umum tetapi berbahaya
dari suatu hubungan percintaan.
MITOS 1: CARA BERPIKIR HARUS SELALU COCOK
* Anda tidak pernah melihat segala sesuatu dari kacamata
pasangan karena Anda berdua merupakan dua orang yang
berbeda baik secara genetika, fisiologi, psikologi maupun
latar belakang.
* Anda tidak akan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi
di antara Anda berdua dengan berusaha menyamai pasangan.
Pria dan wanita terikat dengan cara yang berbeda. Mencoba
mengaburkan perbedaan pandangan yang mendasar, merupakan
sikap yang tidak alami bahkan berbahaya.
* Menyadari bahwa suatu hubungan jauh lebih menyenangkan
bila Anda bersama seseorang yang memperkaya kehidupan,
bukan hanya sebagai seseorang yang membayangi. Hargai
perbedaan di antara Anda berdua.
MITOS 2: PERLU ROMANTISME MENGGEBU
* Tentu saja hubungan Anda dan pasangan perlu melibatkan
sejumlah romantisme. Tapi jangan membohongi diri sendiri
dan mengharapkan hubungan yang tidak realistis seperti
yang terjadi di dalam dongeng-dongeng. Kenyataannya, dalam
dunia nyata, menyintai tidak sama dengan jatuh cinta.
* Cinta hanya merupakan tahapan awal dari hubungan
percintaan. Sangat tidak mungkin untuk tetap berada pada
tahapan tadi. Suatu hubungan yang matang dan dewasa akan
mengalami mulai dari jatuh cinta yang menggebu-gebu sampai
dengan cinta yang lebih dalam dan lebih aman.
* Jangan salahartikan pendapat yang mengatakan bahwa
begitu perasaan jatuh cinta hilang, berarti tidak lagi ada
cinta. Jawaban yang tepat adalah untuk tidak memulai suatu
hubungan baru sampai perasaan Anda pulih kembali.
MITOS 3: SEMUA MASALAH HARUS DITUNTASKAN
tertentu, yang menyebabkan gagalnya hubungan percintaan
Anda dan pasangan.
Berikut ini 10 mitos yang paling umum tetapi berbahaya
dari suatu hubungan percintaan.
MITOS 1: CARA BERPIKIR HARUS SELALU COCOK
* Anda tidak pernah melihat segala sesuatu dari kacamata
pasangan karena Anda berdua merupakan dua orang yang
berbeda baik secara genetika, fisiologi, psikologi maupun
latar belakang.
* Anda tidak akan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi
di antara Anda berdua dengan berusaha menyamai pasangan.
Pria dan wanita terikat dengan cara yang berbeda. Mencoba
mengaburkan perbedaan pandangan yang mendasar, merupakan
sikap yang tidak alami bahkan berbahaya.
* Menyadari bahwa suatu hubungan jauh lebih menyenangkan
bila Anda bersama seseorang yang memperkaya kehidupan,
bukan hanya sebagai seseorang yang membayangi. Hargai
perbedaan di antara Anda berdua.
MITOS 2: PERLU ROMANTISME MENGGEBU
* Tentu saja hubungan Anda dan pasangan perlu melibatkan
sejumlah romantisme. Tapi jangan membohongi diri sendiri
dan mengharapkan hubungan yang tidak realistis seperti
yang terjadi di dalam dongeng-dongeng. Kenyataannya, dalam
dunia nyata, menyintai tidak sama dengan jatuh cinta.
* Cinta hanya merupakan tahapan awal dari hubungan
percintaan. Sangat tidak mungkin untuk tetap berada pada
tahapan tadi. Suatu hubungan yang matang dan dewasa akan
mengalami mulai dari jatuh cinta yang menggebu-gebu sampai
dengan cinta yang lebih dalam dan lebih aman.
* Jangan salahartikan pendapat yang mengatakan bahwa
begitu perasaan jatuh cinta hilang, berarti tidak lagi ada
cinta. Jawaban yang tepat adalah untuk tidak memulai suatu
hubungan baru sampai perasaan Anda pulih kembali.
MITOS 3: SEMUA MASALAH HARUS DITUNTASKAN
* Jangan terjebak dengan pendapat yang mengatakan bahwa
Anda dan pasangan tidak dapat berbahagia bila tidak bisa
menyelesaikan perselisihan dengan tuntas. Pada
kenyataannya, 90 persen dari masalah yang dihadapi, kerap
tidak teratasi.
* Ada hal-hal yang tidak disepakati oleh Ada dan pasangan
dan itu akan terus tidak disepakati. Mengapa Anda berdua
tidak menuntaskan masalah-masalah ini? Karena untuk
melakukannya, baik Anda maupun pasangan, harus
mengorbankan prinsip yang dianut.
* Anda dapat dengan mudah setuju dan tidak setuju dan
mencapai pendekatan emosional walaupun Anda tidak mencapai
pendekatan masalah.
MITOS 4: HARUS PUNYA MINAT SAMA
* Hubungan tidak akan terganggu bila Anda berdua tidak
memiliki minat dan kegiatan yang sama.
* Bila Anda (atau sebaliknya) berusaha dan terpaksa
menyukai atau mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh
pasangan tetapi hasilnya Anda malah merasa stres dan
konflik, jangan lakukan.
MITOS 5: HUBUNGAN SERASI ADALAH YANG ADEM-AYEM
* Jangan takut untuk berargumentasi hanya karena khawatir
hal tersebut merupakan tanda-tanda kelemahan atau retaknya
suatu hubungan. Bahkan pasangan yang sehat pun saling
berargumentasi.
* Bila pendekatan dilakukan dengan benar, berargumentasi
dapat membantu hubungan dengan (a) meredakan tegangan dan
(b) merasakan kedamaian. Juga merasa percaya bahwa dengan
menyadarinya, Anda dapat menenangkan perasaan tanpa merasa
dipermalukan atau ditinggalkan.
* Agar tidak khawatir mengenai berapa banyak Anda
berselisih paham atau bagaimana Anda berargumentasi,
berikut ini beberapa panduan:
a. jangan memutuskan pembicaraan dan menyerang pasangan
selama berargumentasi
b. jangan sengaja memancing konflik karena dapat
menstimulasi perselisihan
c. jangan mencari siapa yang benar dan siapa yang salah
pada saat berargumentasi
d. jangan menghindari pendekatan emosional di akhir
perselisihan.
MITOS 6: MELEPAS SEMUA UNEK-UNEK ADALAH YANG TERBAIK
Anda dan pasangan tidak dapat berbahagia bila tidak bisa
menyelesaikan perselisihan dengan tuntas. Pada
kenyataannya, 90 persen dari masalah yang dihadapi, kerap
tidak teratasi.
* Ada hal-hal yang tidak disepakati oleh Ada dan pasangan
dan itu akan terus tidak disepakati. Mengapa Anda berdua
tidak menuntaskan masalah-masalah ini? Karena untuk
melakukannya, baik Anda maupun pasangan, harus
mengorbankan prinsip yang dianut.
* Anda dapat dengan mudah setuju dan tidak setuju dan
mencapai pendekatan emosional walaupun Anda tidak mencapai
pendekatan masalah.
MITOS 4: HARUS PUNYA MINAT SAMA
* Hubungan tidak akan terganggu bila Anda berdua tidak
memiliki minat dan kegiatan yang sama.
* Bila Anda (atau sebaliknya) berusaha dan terpaksa
menyukai atau mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh
pasangan tetapi hasilnya Anda malah merasa stres dan
konflik, jangan lakukan.
MITOS 5: HUBUNGAN SERASI ADALAH YANG ADEM-AYEM
* Jangan takut untuk berargumentasi hanya karena khawatir
hal tersebut merupakan tanda-tanda kelemahan atau retaknya
suatu hubungan. Bahkan pasangan yang sehat pun saling
berargumentasi.
* Bila pendekatan dilakukan dengan benar, berargumentasi
dapat membantu hubungan dengan (a) meredakan tegangan dan
(b) merasakan kedamaian. Juga merasa percaya bahwa dengan
menyadarinya, Anda dapat menenangkan perasaan tanpa merasa
dipermalukan atau ditinggalkan.
* Agar tidak khawatir mengenai berapa banyak Anda
berselisih paham atau bagaimana Anda berargumentasi,
berikut ini beberapa panduan:
a. jangan memutuskan pembicaraan dan menyerang pasangan
selama berargumentasi
b. jangan sengaja memancing konflik karena dapat
menstimulasi perselisihan
c. jangan mencari siapa yang benar dan siapa yang salah
pada saat berargumentasi
d. jangan menghindari pendekatan emosional di akhir
perselisihan.
MITOS 6: MELEPAS SEMUA UNEK-UNEK ADALAH YANG TERBAIK
* Mengeluarkan semua perasaan yang terpendam memang terasa
melegakan. Namun bila Anda mengucapkan kata-kata tanpa
dipikirkan terlebih dahulu pada saat situasi sedang
memanas, Anda berisiko merusak hubungan asmara selamanya.
Banyak hubungan yang hancur pada saat salah satu pasangan
tidak dapat memaafkan kata-kata yang dikeluarkan oleh
pasangannya pada saat mereka bertengkar.
* Sebelum mengucapkan kata-kata yang bakal Anda sesali,
gigit lidah Anda dan beri waktu pada diri sendiri untuk
mempertimbangkan apa yang Anda rasakan. Kata-kata yang
kita ucapkan pada saat sedang marah, sering tidak mewakili
apa yang betul-betul kita rasakan dan tidak perlu
diucapkan terutama bila kata-kata tersebut berpotensi
merusak hubungan asmara.
MITOS 7: HUBUNGAN MESRA TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN SEKS
* Jangan batasi pemikiran dengan anggapan seks hanya
merupakan hubungan intim atau sentuhan fisk seperti ciuman
atau pelukan. Belaian, berpegangan tangan, dan banyak lagi
yang berhubungan dengan sentuhan fisik yang memberikan
rasa nyaman, dapat dikategorikan sebagai bagian dari
kehidupan seks yang terpenuhi.
* Mungkin seks memang bukan segalanya, tetapi seks (dalam
perkawinan) memegang peranan penting (90 persen) dari
sumber frustrasi di dalam suatu hubungan. Bila kehidupan
seks di perkawinan Anda tidak terpenuhi, hal ini akan
merupakan masalah besar. Di sisi lain, pasangan yang
memiliki kehidupan seks yang memuaskan hanya mengalami 10
persen rasa frustrasi.
MITOS 8: HUBUNGAN MESRA TAK BISA MENUTUPI KEKURANGAN PASANGAN
* Tidak ada seorang pun yang sempurna. Sejauh pasangan
tidak kasar, kejam, dan perusak, Anda dapat belajar hidup
dengannya.
* Daripada memusatkan perhatian pada kekurangan-kekurangan
pasangan, ingatlah kelebihan yang dimilikinya, yang
membuat Anda tertarik.
* Hati-hati dalam membedakan antara pasangan yang memiliki
perilaku aneh dengan pasangan yang memiliki gangguan yang
serius seperti penganiaya dan kasar.
MITOS 9: ADA CARA YANG TEPAT & SALAH DALAM MENCIPTAKAN HUBUNGAN SERASI
* Tidak ada definisi yang tepat untuk menjadi pasangan
yang baik ataupun menjadi orang tua yang baik.
* Lakukan apa yang cocok bagi Anda. Bila apa yang Anda
atau pasangan lakukan merupakan prinsip yang sesuai bagi
Anda berdua, berpeganglah pada prinsip tersebut.
* Jangan kaku terhadap cara yang diperlihatkan oleh
pasangan dalam mengungkapkan perasaan cintanya. Bila
pasangan mengekspresikan perasaannya dengan cara yang
berbeda dengan yang dilakukan kebanyakan orang, tidak
berarti cintanya kurang bernilai atau kurang meyakinkan.
MITOS 10: JUJUR ADALAH SEGALANYA
* Jangan terjebak dengan pandangan yang mengatakan, bila
dapat mengubah pasangan, maka hubungan akan menjadi lebih
baik. Anda berdua bertanggung jawab terhadap kelanggengan
hubungan.
* Hilangkan pendapat bahwa jatuh cinta berarti menemukan
seseorang yang akan bertanggung jawab terhadap kebahagiaan
Anda. Anda perlu bertanggung jawab pula terhadap
kebahagiaan Anda sendiri.
* Bila hubungan mengalami kesulitan, orang yang paling
penting untuk berubah mungkin Anda sendiri. Begitu
menyadari perilaku yang tidak baik, Anda dapat memilih
untuk menghilangkannya dari kehidupan Anda.*** [sumber tulisan]
melegakan. Namun bila Anda mengucapkan kata-kata tanpa
dipikirkan terlebih dahulu pada saat situasi sedang
memanas, Anda berisiko merusak hubungan asmara selamanya.
Banyak hubungan yang hancur pada saat salah satu pasangan
tidak dapat memaafkan kata-kata yang dikeluarkan oleh
pasangannya pada saat mereka bertengkar.
* Sebelum mengucapkan kata-kata yang bakal Anda sesali,
gigit lidah Anda dan beri waktu pada diri sendiri untuk
mempertimbangkan apa yang Anda rasakan. Kata-kata yang
kita ucapkan pada saat sedang marah, sering tidak mewakili
apa yang betul-betul kita rasakan dan tidak perlu
diucapkan terutama bila kata-kata tersebut berpotensi
merusak hubungan asmara.
MITOS 7: HUBUNGAN MESRA TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN SEKS
* Jangan batasi pemikiran dengan anggapan seks hanya
merupakan hubungan intim atau sentuhan fisk seperti ciuman
atau pelukan. Belaian, berpegangan tangan, dan banyak lagi
yang berhubungan dengan sentuhan fisik yang memberikan
rasa nyaman, dapat dikategorikan sebagai bagian dari
kehidupan seks yang terpenuhi.
* Mungkin seks memang bukan segalanya, tetapi seks (dalam
perkawinan) memegang peranan penting (90 persen) dari
sumber frustrasi di dalam suatu hubungan. Bila kehidupan
seks di perkawinan Anda tidak terpenuhi, hal ini akan
merupakan masalah besar. Di sisi lain, pasangan yang
memiliki kehidupan seks yang memuaskan hanya mengalami 10
persen rasa frustrasi.
MITOS 8: HUBUNGAN MESRA TAK BISA MENUTUPI KEKURANGAN PASANGAN
* Tidak ada seorang pun yang sempurna. Sejauh pasangan
tidak kasar, kejam, dan perusak, Anda dapat belajar hidup
dengannya.
* Daripada memusatkan perhatian pada kekurangan-kekurangan
pasangan, ingatlah kelebihan yang dimilikinya, yang
membuat Anda tertarik.
* Hati-hati dalam membedakan antara pasangan yang memiliki
perilaku aneh dengan pasangan yang memiliki gangguan yang
serius seperti penganiaya dan kasar.
MITOS 9: ADA CARA YANG TEPAT & SALAH DALAM MENCIPTAKAN HUBUNGAN SERASI
* Tidak ada definisi yang tepat untuk menjadi pasangan
yang baik ataupun menjadi orang tua yang baik.
* Lakukan apa yang cocok bagi Anda. Bila apa yang Anda
atau pasangan lakukan merupakan prinsip yang sesuai bagi
Anda berdua, berpeganglah pada prinsip tersebut.
* Jangan kaku terhadap cara yang diperlihatkan oleh
pasangan dalam mengungkapkan perasaan cintanya. Bila
pasangan mengekspresikan perasaannya dengan cara yang
berbeda dengan yang dilakukan kebanyakan orang, tidak
berarti cintanya kurang bernilai atau kurang meyakinkan.
MITOS 10: JUJUR ADALAH SEGALANYA
* Jangan terjebak dengan pandangan yang mengatakan, bila
dapat mengubah pasangan, maka hubungan akan menjadi lebih
baik. Anda berdua bertanggung jawab terhadap kelanggengan
hubungan.
* Hilangkan pendapat bahwa jatuh cinta berarti menemukan
seseorang yang akan bertanggung jawab terhadap kebahagiaan
Anda. Anda perlu bertanggung jawab pula terhadap
kebahagiaan Anda sendiri.
* Bila hubungan mengalami kesulitan, orang yang paling
penting untuk berubah mungkin Anda sendiri. Begitu
menyadari perilaku yang tidak baik, Anda dapat memilih
untuk menghilangkannya dari kehidupan Anda.*** [sumber tulisan]
0 Comments:
Post a Comment