Suatu hari dalam sebuah cerita kehidupan seorang edus, dia menemukan sebuah kata2 yang begitu dalam maknanya, ya karena gak dangkal untuk memhami perkataan ini. Kata2 itu tentang “rindu”, ya “rindu” ato dalam bahasa laenya adalah “kangen”. Jadi kata2 itu adalah sebagi berikut “Jangan katakana kita merindukan Rasul kalau hati tak bergejolak ketika nama Rasul disebut. Begitu juga ketika seseorang merindukan seseorang yang dikasihi dan dicintai dan ingin hati untuk berjumpa, mendengar dan berbicara denganya”. Nah, dalam hati seorang edus berkata “iya bener juga ya, bagaimana kita mencintai seseorang yang tidak pernah kita jumpai ?”.
Ada kata2 laen yang pernah edus dengar, yah meskipun sebenernya ini kata2 cinta, tapi seorang edus yakin ini masuk akal, kata2 itu berbunyi seperti ini “Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal”. Nah, sekarang bener gak kata2 itu ? kalo bener mari kita masuk ke kata RINDU tadi, kalo kita ganti kata itu maka kurang lebih akan jadi seperti ini “bagaimana kita rindu pada orang yang belum pernah kita kenal”.
Memang secara jujur siapa seh yang bergetar hatinya saat nama Nabi Muhammad SAW disebut ? terus pertanyaan selanjutnya siapa seh yang hatinya dag-dig-dug saat nama Allah SWT disebut ? padahal tiap hari kita sholat pasti menyebut nama Allah dan Muhammad, tapi kenapa hati kita gek geretar ? kenapa hati kita gak dag-dig-dug ya ? memang seh siapa yang pernah melihat Allah ? siapa yang pernah berjumpa dengan Nabi Muhammad ? apakah ada dari kita yang pernah berjumpa ato bertatap mata ? jawabannya tentu saja tidak (kecuali orang2 yang mendapatkan ilham sepesial, tapi siapakah orang2 itu ?). Ya, meskipun kita gak pernah berjumpa dengan Allah dan Muhammad tapi setidaknya kita mengenal siapa Allah SWT dan Muhammad SAW kan ? pasti kita mengenal dan tau siapa pencipta alam semesta beserta isinya ini, kita pun tau dan kenal siapa yang telah menyelamatkan bumi dari jama kejahiliyahan kala itu. Jadi gak ada kata bahwa kita tidak mengenal siapa Tuhan dan Nabi kita, kalaupun ada yang tidak mengenal siapa Tuhan dan Nabi yang akan memberikan syafa’at kelak di akhirat sebaiknya bersegeralah untuk mempelajari lagi pelajaran agamanya, coba baca lagi kita suci kita (Al-qur’an), dan pahamilah semua isi alam semesta niscaya kita akan mengenal siapa Tuhan kita dan siapa Nabi akhir jaman yang telah menyelamatkan dunia dari jaman kegelapan, dari jaman kebodohan dan kebiadaban itu.
Yah, semoga tulisan dari kegundahan hati yang dari pertama kali menemukan kata2 “Jangan katakana kita merindukan Rasul kalau hati tak bergejolak ketika nama Rasul disebut. Begitu juga ketika seseorang merindukan seseorang yang dikasihi dan dicintai dan ingin hati untuk berjumpa, mendengar dan berbicara denganya” bisa menjadi tambahan ilmu buat kita semua, dan semoga kita semakin mencintai dan merindukan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang kelak akan memberikan syafa’atnya kepada kita, amien.
0 Comments:
Post a Comment