Kutbah jumat minggu kemaren membicarakan tentang pendidikan futuristik untuk anak, ketika lagi ndenger kutbah jumat itu aku jadi kepikiran kenapa nasehat mesti atau kebanyakan untuk anak bukan untuk orang tau ? apa orang tua itu gak perlu dan gak butuh nasehat ?
Kayaknya memang orang tau itu gak butuh nasehat, coba siapa yang mau menasehati orang yang katanya udah banyak makan pahit asin kehidupan, atau dalam kata orang awam udah banyak pengalaman hidupnya.
Aku pernah membaca sebuah riwayat sahabat Nabi Muhammad SAW, yang memberikan nasehat kepada orang-orang yang katanya tua, yang pasti yang khususnya yang sudah punya anak untuk dididik agar lebih baik. Kalau gak salah inti bunyinya adalah bahwa sahabat Nabi menasehati para orang tua agar mendidik anaknya tidak seperti ketika mereka (orang tua kita) didik oleh orang tua (kakek-nenek), karena jaman ketika orang tua kita didik oleh kakek-nenek kita itu berbeda dengan jaman yang sedang kita hadapi.
Nah itu salah satu dari banyaknya nasehat yang sebenernya masih banyak nasehat laen yang harus orang-orang tua kita ketahui agar tidak bertentangan dengan kehidupan kita yang notabene hidup di jaman yang laen dari jaman mereka hidup dulu. Coba mari kita lihat, kenapa harus mendidik kita (anak-anak dari orang tua kita) berbeda dengan cara kakek-nenek kita dulu mendidik ayah dan ibu ? tentu saja karena apa yang terjadi sekarang tidak sama dengan apa yang terjadi dulu ketika ayah-ibu kita masih muda dan penuh dengan gairah masa muda. Sebagai contoh riil aja neh ya, bukan mungkin lagi tapi memang sudah diketahui banyak orang di muka bumi kalau jaman dulu itu yang namanya internet, Hp, Blackberry, iPad, dan alat-alat berbasis teknologi belum sebooming masa sekarang. Contoh laen ya, pola pendidikan di jaman dimana orang tua kita hidup pun tidak sama dengan pola pendidikan yang kita rasakan sekarang, dulu pendidikan itu mungkin masih seperti harta yang susah dan sangat langka untuk didapatkan oleh semua orang, tapi disamping itu mungkin orang tua kita sering bilang kalau pendidikan di jaman mereka lebih baik dibandingkan dengan pendidikan sekarang ini. Kalau dulu mungkin guru atau pengajar di sekolah masih bisa memberikan hukuman fisik, baik itu pukulan, push-up, atau hukuman fisik lain. Tapi sekarang hukuman seperti itu hampir sudah tidak ada, bukan tidak ada karena tidak ada yang melakukannya tapi sekarang katanya jaman hukum, guru mukul siswa ditangan sebagai hukuman langsung deh orang tua lapor ke polisi dan gurunya dihukum dan alhasil gak ada lagi kekerasan dalam sekolah. Terus mungkin orang tua kita sering bilang kalau anak jaman sekarang itu anaknya cengen-cengeng, manja, malas dibandingkan dengan ketika orang tua kita masih anak-anak dulu. Terus kalau anak-anak jaman sekarang ini malas, manja, cengeng itu salah siapa ? salah anaknya kah ? menurutku itu bukan salah anaknya tapi salah orang tua yang tidak bisa mendidik anak-anak mereka. Orang tua kita masih mendidik kita seperti orang tua kita dulu hidup di jamannya. Mereka masih menggunakan cara-cara klasik dalam mendidik kita, entah cara apa itu tapi yang pasti mereka mendidik anak-anak mereka seperti apa yang orang tua kita dapatkan dari pola pendidikan kakek-nenek mendidik orang tua kita dulu.
Kita selalu disamakan dengan kehidupan orang tua kita dulu, itulah salahnya orang tua kita yang masih mendidik kita dengan cara kuno. Mereka tidak tau bagaimana cara mendidik anak-anak yang hidup di jaman modern ini, dan alhasil mereka yang tidak tahu itu masih saja mengguanakan cara lama untuk mendidik kita. Ini pulalah yang sering membuat kita jadi bentrok dengan orang tua kita, baik itu disadari atau tidak memang seperti itulah yang terjadi kebanyakan di kehidupan kita ini. Orang tau tidak pernah mau kalah dengan anaknya, orang tua harus selalu bener dengan apa yang mereka lakukan (mendidik) kita, padahal sebenernya kita tidak suka dengan pola dan cara mendidik orang tau kita itu. Kalau sudah seperti ini hasilnya adalah kita melawan orang tua atas pola/cara mendidik mereka kepada kita. Padahal tanggung jawab mendidik anak adalah tanggung jawab orang tua kepada kita hingga kita bisa hidup sendiri (dinikahkan).
Terus bagaimana cara ngadepin orang tua yang kolot itu ?
Sebenernya cara ngadepin orang tua yang kolot dalam mendidik kita adalah dengan cara sabar dan terus memberitahukan kepada orang tua kita bagaimana seharusnya cara mendidik kita. Mungkin kita sebagai anak pendidikannya lebih tinggi dibandingkan orang tua kita, kenapa tidak kita memberikan buku-buku tentang cara mendidik anak kepada orang tua kita sendiri. Atau bisa juga aja ngobrol orang tua kita dan minta pengertian kepada orang tua kita bahwa sebenernya cara mendidik mereka itu sudah gak cocok dengan kehidupan akan sekarang. Sebenernya gak salah seh cara mendidik orang tua kita yang masih menggunakan cara lama, tapi itu belum tentu semuanya dapat berhasil, karena pada hakekatnya setiap anak itu berbeda satu dengan yang laennya, jadi jangan pernah menyamakan cara mendidik setiap individunya.
Harusnya orang tua yang lebih dulu hidup di dunia ini lebih lama dibandingkan dengan anaknya, mereka lebih paham dan tau bagaimana mendidik dan menghadapi anak-anak mereka. Kan katanya orang tau lebih banyak pengalaman, jadi otomatis mereka lebih pinter soal idup kan ? tapi mari kita lihat lagi, apakah pengalaman hidup yang didapat orang tua kita sama dengan pengalaman hidup yang kita dapat ? tentu saja tidak, kembali lagi kepada dimana kita hidup dan dimana orang tua kita dulu hidup. Kita hidup di jaman modern yang semua serba modern dan katanya lebih demokratis dan bebas, sedangkan orang tua kita hidup di jaman yang lebih klasik atau kuno dibandingkan kita. Terus beberapa dari kita hidup jauh dari rumah (bagi yang merantau) otomatis berbeda banget pengalaman hidupnya dengan anak-anak yang tidak merantau. Selain itu orang tua kita juga yang pasti pengalamannya sangat amat berbeda jauh dengan kita, so sudah sewajibnya orang-orang tua bisa paham bagaimana seharusnya mereka mendidik kita sebagi anak-anak mereka. Kalau masih aja ada orang tau yang kolot dalam kehidupan sekaran ini, kayaknya perlu deh didik lagi tu orang tua, hehehhehe
0 Comments:
Post a Comment