Wednesday, March 28, 2012

Lagi-lagi gagal sebelum bertanding

Ah, lagi-lagi gagal sebelum bertanding (kok pesimis?)

Bagaimana gak pesimis coba, lagi-lagi aku gagal atau lebih tepatnya gugur sebelum aku dapat mengikuti pertandingan pertempuran. Padahal itu kesempatan emas yang seharusnya bisa aku raih, tapi kenapa selalu saja aku masih kekurangan persyaratan yang ditentukan ? 
Kali ini aku merasa sudah gagal sebelum mengikuti program beasiswa S2 Kepengawasan Sekolah Program dari Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah (Dit. P2TK Dikmen) karena aku belum memiliki sertifikat TOEFL atau TOEIC atau pun IELTS yang dijadikan persyaratan pendaftaran beasiswa ini.

Selain itu aku juga telah gugur untuk dapat mengikuti kegiatan Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2012 Provinsi Jawa Tengah yang diadakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah bersama Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Jawa Tengah. Lagi-lagi hal ini disebabkan karena aku belum memiliki sertifikat TOEFL atau TOEIC atau pun IELTS yang digunakan sebagai persyaratan mengikuti semua program (kesempatan) itu semua.

Huft, kenapa harus ada persyaratan TOEFL atau TOEIC atau pun IELTS ? padahal aku sudah menargetkan untuk mengikuti TOEFL atau TOEIC atau pun IELTS nanti setelah wisuda, dan tentunya aku juga butuh waktu untuk mempersiapkan diri mengikuti tes-tes itu. Aku pernah mengikuti Try Out-nya, dan itu sangat susah banget soal-soalnya, so aku pikir aku butuh waktu untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti tes yang sesungguhnya. 

Oh Tuhan, kenapa seperti ini ? akankah ada kesempatan lain yang bisa aku raih kelak ? atau mungkin Engkau telah mempersiapkan hal lain yang tentunya lebih baik untukku ? dan apakah hal itu Tuhan ? 

Bersiaplah [be prepared]

Satu masalah selesai bukan berarti tak akan ada masalah lagi, bersiaplah untuk menghadapi masalah selanjutnya [be prepared]

Itu adalah sebuah kata tepat yang baru semalam aku dapatkan ketika mendapatkan balesan sms dari yang punya kos soal pembayaran uang kos yang harus aku bayar hari ini (29 Maret 2012). Aku juga lupa bahwa dulu yang punya kos pernah bilang kalau aku jatuh tempo ngekos disini tanggal ini (bodohnya aku). Yah, mungkin itu bukan alasan yang tepat untuk beralibi, karena alasan yang tepat kenapa aku meminta pembayaran untuk diundur sampai tanggal 15 pas aku gajian adalah karena duit untuk bulan ini sudah aku bayarkan untuk pendaftaran wisuda (that's the right reason I guess).

Ok, curhatnya sudah, sekarang menuju apa yang ada di atas tulisan ini, yaitu seharusnya aku memang harus bersiap-siap menghadapi masalah lain yang telah menghadangku di depan setelah aku menyelesaikan masalah yang lampau. Jadi ceritanya adalah urusan skripsiku sudah beres, sudah ditanda tangani oleh semua dosen plus pak Dekan untuk pengesahannya serta sudah saya kumpulkan di jurusan sebagai arsip jurusan. Sedangkan untuk pendaftaran wisuda tinggal hari ini yang nanti akan diuruskan oleh menejer saya. Ya maaf, hari ini saya kerja jadi harus kerja, aku gak boleh mbolos kerja gara-gara harus mendaftar wisuda, so aku minta tolong ke menejer dan temen-temen saya untuk menyelesaikan pendaftaran wisuda. So, untuk masalah skripsi sudah beres, sedangkan soal pendaftaran wisuda tinggal selangkah lagi untuk menuju selesai karena tinggal mengumpulkan berkas di bagian pendaftaran atau bagian verifikasi berkas wisuda di kampus, yah saya anggap soal itu tinggal selangkah lagi deh. 

Namun ketika skripsi sudah selesai saya urusi dan persoalan pendaftaran wisuda tinggal selangkah lagi alias hampir selesai, tiba-tiba sore kemaren aku dapat sms pemberitahuan atau lebih tepatnya peringatan bahwa aku harus membayar kos tanggal 29 Maret ini. Oh, kenapa aku lupa dan kenapa aku minta perpanjangan waktu pembayaran hingga 15 April tidak boleh. Padahal yo aku bayar kos gak pernah telat atau ditunda-tunda seperti orang-orang yang tidak mau menghidupi kehidupan mereka (sorry saya sebut kalian disini dab!). Ah kenapa pula tidak boleh meminta perpanjangan waktu?, aku pikir setelah skripsi selesai dan pendaftaran wisuda sudah hampir selesai, setelah itu tidak ada lagi hal yang setidaknya langsung mengganggu pikiranku seketika itu juga. Kan, aku juga butuh waktu untuk istirahat menenangkan diri setelah berjibaku dengan skripsi yang menguras tenaga, duit dan juga bensin motorku. Iya, bensin motorku sampai menipis gara-gara bolak-balik ke kampus dan rumah dosen terus untuk mengurus persoalan revisi setelah ujian yang lebih dari satu bulan itu (aku mahasiswa terlama revisi di angkatanku)

Yah, aku pikir setidaknya berilah waktu untukku buat istirahat dari kesibukan skripsi dulu dan berilah waktu untuk ngumpulin duit guna membayar kos, huft.

Ok, Ok, buat kalian semua yang membaca tulisan ini, bisa mempersiapkan diri untuk lebih siap menghadapi semua kemungkinan dan ketidak mungkinan yang akan terjadi kelak. Belum tentu dan pastinya setelah apa yang kalian hadapi telah selesai kalian hadapi, maka bersiaplah untuk menghadapi masalah atau tantangan yang lain, bisa saja lebih berat, lebih besar dan lebih rumit lagi dari masalah atau tantangan yang sebelumnya. Tapi tidak menutup kemungkinan justru lebih mudah dan lebih ringan dari masalah sebelumnya. So, yang penting bersiaplah untuk menghadapi semua kemungkinan dan ketidak mungkinan yang akan terjadi di kemudian waktu.

Istirahat dan tidur

Yang namanya orang capek itu ya butuh istirahat, sedangkan

Orang ngantuk itu ya butuh tidur.

Aku jadi inget kata-kata dari kiyai saya dulu waktu nyantren di Pabelan bahwa, istirahat itu ya sebuah aktifitas pengganti dari aktifitas sebelumnya. Maksud tulisan/kata-kata itu adalah, ketika ketika kita atau lebih tepatnya saya ingin istirahat setelah lelah melakukan aktifas apapun, baik itu ketika aku capek kerja atau capek duduk, maka aku butuh untuk beristirahat. Namun maksud dari istirahat yang dimaksud oleh Kiyai saya itu bukan istirahat lantas kita tidur atau duduk santai sambil minum kopi, tapi istirahatnya adalah mengganti pekerjaan sebelumnya dengan pekerjaan lain yang tidak sama. Semisal saya capek kerja di depan komputer saya bisa beristirahat dengan bekerja sambil berdiri dan jalan-jalan (kerjaan saya kan mikir). Nah, kalau saya capek duduk ya saya bisa berdiri atau lari-lari, dan kalau saya capek lari maka saya bisa beristirahat dengan berhenti atau duduk, begitu juga dengan pekerjaan atau aktifitas lainnya.
So, menurut Kiyai saya ini adalah istirahat itu tidak harus dengan duduk santai sambil minum es jus, atau tiduran telentang di atas kasur sambil merem, tapi lebih tepatnya istirahat adalah mengganti pekerjaan satu dengan pekerjaan yang lain.

Saya pun sangat setuju dengan kata-kata Kiyai saya itu.
Kadang saya sering merasa bahwa tidur dan istirahat sambil santai-santai tanpa melakukan aktifitas yang produktif itu adalah sebuah kesia-siaan. Namun meskipun aku sering berpikir begitu, tetapi nyatanya aku lebih sering tidur dan istirahat nyantai sambil dengerin musik atau nonton pilem. Yah, kalau dipikir rugi memang aku merasakan hal itu, aku pikir aku rugi berat kalau aku harus begitu setiap hari, namun aku juga berfikir apa yang bisa aku perbuat agar aku bisa lebih produktif dalam berkarya.

Kalau bicara harapan memang aku berharap aku bisa lebih produktif lagi setelah skripsi ini selesai, dan nyatanya semua urusan skripsi sudah selesai dan aku juga masih bingung apa yang akan aku lakukan agar aku bisa lebih produktif lagi, produk apa yang bisa aku hasilkan ?
Aku memang pernah berkata, kalau aku selesai skripsi aku akan aktif lagi share tentang bahasa Spanyol di grup FB, mungin itu adalah salah satu yang akan aku lakukan, tapi selebihnya aku berfikir apa yang bisa aku lakukan selanjutnya ? 

Belajar pemprograman komputer lagi ? PHP, CSS, DELPHI, VB, C++ atau apa ya ? 

Tuesday, March 27, 2012

Pancen kudu sabar ngedepin dosen [misuh-misuh]

Pengen curhat aku ndes !

Wes embuh pirang ndino aku ngampus terus ngenteni dosen siji iki, padahal yo saben ketemu mesti tak samperi, tak takoni, tak jaluki tanda tangan go validasi (pengesahan) skripsiku, tapi yo tetep wae ora gelem. Padahal wingi-wingi yo sering ketemu terus karo dosen siji iki, tapi nangopo ora gelem tanda tangan, padahal yo nggari tanda tangan lak wes, dadi de'e iso bebas ora bakal tak golek'i terus, ora bakal tak sms terus, ora bakal tak telpon (aku paling alergi nek dikon nelpon dosen, ngentek-ngentek'ke pulsa wae). Wes ngerti de'e yo podo wae seg kuliah (kulai S3) nang mBandung. Prangsane kuliah nang mBandung kuwi cedak karo semarang, iso sepuluh menit tekan bolak-balik ? ora rumongso de'e wes tau dadi mahasiswa S1 po piye tho ? 

Nek, dikon misuh-misuh aku paling iso misuhi dosen siji iki, wes orak betah aku karo dosen siji iki, isone mung gampangke urusan karo mahasiswane. Padahal yo nek diperlu'no paling angel digolek'i, wes ngerti seg kuliah tapi yo isig wae tetep koyok ngunu ora nyadare. Jan, jaluk'e ke piye ? Iki wes tanggal 28 Maret padahal terakhir pendaftaran wisuda tanggal 30 Maret, iki dino rebo lah ngesuk aku kerja, moso aku kudu mbolos kerja go ngurus pendaftaran wisuda maning nek dino iki dosen siji iki urung tanda tangan validasi skripsiku ? aku yo sungkan dab ! aku yo podo wae nduwe kewajiban + tanggung jawab nang sekolahan ngajar murid-muridku.Wes pokoke aku wes sengit banget lah, bar rampung kabeh rak bakal aku urusan maning karo dosen siji iki, skripsi seng de'e jaluk orak bakal tak weneh'ke, rak sudi aku menehi skripsiku, jilid lan tuku kertas'e larang dab! wes ngunu ditemoni angel banget, rak rumongso po piye ? di-sms yo orak dibales, pas dibales pas lagi nang mBandung, opo rak nyengiti nemen kuwi ? Padahal yo aku kawe tanggal 22 Februari ujiane, lah saiki wes tanggal 28 Maret ndes, wes sesasi punjul.

Nek kuwi nang duwur ceritaku, lah ceritane koncoku luwih ngenes maning, bocah siji iki malah dimanfaatke karo dosen pembimbinge seng lagi kuliah S3. Bocah siji iki skripsine diangel'ke nganggo alasan seng rak bener, rak rasional, rak mutu banget lah pokoke alesane, we ngunu dosen'e mencla-mencle maneh, jare dino wingin ngomong ngene tapi pas ketemu maning dino iki ngomong ngunu. Jare buku seng dienggo siji wae, lah pas ketemu manig dosen'e jaluk buku yang dienggo 2, opo ora ngelu dosen iki ? stress po piye tho ya ? 

Wes ngunu, koncoku siji iki karo bocah-bocah seng sak bimbingan karo dosen kuwi yo bocahe lembek-lembek kabeh, orak ono seng wani do protes opo ngomong jujur karo dosen'e opo karo jurusane. Padahal  yo konco-koncone siap ngerewani nek butuh bantuan, tapi yo wes, aku karo konco-konco liyane wes ngandani tapi yo tetep wae angel dikandani, wes orak iso dikandani meneh, aku we wes pasrah karo de'e, karepe lah, meh ujian kapan karepe de'e wes udu urusanku opo urusane konco-koncoku maneh, yo  ora lulus bareng karo kita-kita.

Soal kenaikan harga BBM di Indonesia

Tanggal 1 April besok rencananya pemerintah bakal menaikkan tarif untuk harga BBM (bahan bakar minyak) yang semula harga Rp. 5.000,- menjadi Rp. 6.000- itupun kalau aku gak salah informasi.
Dampak yang sering dan pasti terjadi ketika hal seperti ini (harga BBM naik) so pasti adalah demo dari berbagai kalangan/lapisan masyarakat, entah itu mahasiswa (pastinya jenis manusia yang satu ini paling demen demo), ibu-ibu rumah tangga (yang kerepotan kalau imbas harga BBM naik juga mengakibatkan harga bahan makanan pokok menjadi naik juga), dan tidak ketinggalan partai-partai oposisi dari lawan main yang penguasa di negeri ini pun nimbrung ikut-ikutan maen demo. Mending kalau itu acarnya demo masak atau demo expo (kegiatan orientasi unit kegiatan mahasiswa di kampus UNNES), pasti hasilnya positif, tapi yang ini adalah demo menolak kenaikan harga BBM yang tinggal beberapa hari lagi akan mengalami perubahan harga.

Pagi tadi waktu nonton berita di tipi ada  stasiun tipi yang memberitakan bahwa gelombang demo semakin merebak di berbagai pelosok tanah air. Dari ujian barat sampai ujung timur semua berdemo menolak kenaikan harga BBM yang dicanangkan oleh pemerintah. Selain itu baru kemaren sore pas perjalanan pulang dari kos teman saya di gang yang berbeda dengan gang kos saya, di jalan saya berpapasan dengan segerombolan temen-temen mahasiswa yang sedang melakukan demo menolak kenaikah harga BBM dengan di kawal oleh polisi di depan rombongan mahasiswa itu. Ok, mungkin demo yang aku lihat itu tertib dan berjalan lancar karena masa yang mengikuti demo sedikit, dan demo itu dilakuakn di sekitar lingkungan kampus saja. Tapi, mari kita lihat demo yang dilakukan oleh temen-temen mahasiswa kita yang sering ditayangkan di tipi, akupun mahasiswa karena sampai detik ini belum dinyatakan lulus oleh pihak kampus meskipun aku sudah selesai ujian skripsi, jadi di lain piak saya mendukung aksi temen-temen saya itu, tapi di sisi lain saya juga mengecam kalau aksi mereka akan berakita merugikan masyarakat sekitar (malah curhat).

Ok lah, demo itu bisa berkibat baik kalau demo itu didengar dan ditanggapi baik oleh pihak yang didemo, kayak semisal demo masak, akan direspek oleh penonton kalau yang melakukan demo masak mendapatkan tanggapan dari penonton, tapi kalau tidak itu namanya dicuekin dan rasanya gimana gitu kalau dicuekin oleh orang yang kita maksud. Begitu juga dengan aksi temen-teman saya itu, mereka akan respek kalau demo mereka ditanggapi baik oleh pemerintah yang memiliki kekuasaan (tapi disalah gunakan) untuk menetapkan kebijakan untuk semua. Maksudnya ditanggapi, ya apa yang mereka suarakan kemudian dilaksanakan oleh pemerintah yang seharusnya adalah babu dari rakyatnya, bukan malah rakyat yang menjadi babu untuk pemerintahnya.  Nah, kenapa temen-temen saya ini beraksi secara anarkis adalah karena apa yang mereka suarakan tidak ditanggapi dan dilaksanakan oleh pemerintah, itu adalah satu poin utama. Kemudian poin selanjutnya adalah biasanya mahasiswa itu kan masih memiliki jiwa labil yang luar biasa, apalagi kalau ditanggapi oleh kalangan berseragam (entah seragam apa itu) dengan tidak baik, maka temen-temen saya ini akan tidak senang dengan hal itu, dan itulah yang mengakibatkan banyak kerugian bagi banyak pihak termasuk masyarakat sekitar tempat demo.

Poin lain dari apa yang aku lihat dari demo akibat dari kenaikan harga BBM ini adalah (dari berita tadi pagi, yang diucapkan oleh penyiarnya bisa aku simpulkan demikian)
  1. Sebenernya untuk apa temen-temen saya itu berdemo kalau masyarakat saja gak pada mendukung aksi mereka, justru masyarakat pada mengecam kegaitan demo para mahasiswa itu. Harusnya kan masyarakat pada mendukung semua kegiatan demo mahasiswa, karena pada dasarnya mahasiswa berdemo itu bukan hanya untuk kepentingan diri mereka sendiri, tapi lebih banyak untuk kepentingan masyarakat di Indonesia semuanya. So, kenapa kok masyarakat banyak gak pada mendung demo dari mahasiswa itu ? mungkin jawabanya sudah jelas, karena kebanyakan demo yang dilakukan oleh mahasiswa itu akibatnya adalah kerusakan, kerusuhan, dan kerugian bagi banyak pihak. Hal ini disebabkan seperti yang telah saya ungkapkan di atas, karena suara/aspirasi mahasiswa tidak didengar oleh pihak yang didemo. Selain itu juga biasaya mahasiswa itu selalu diposisikan atau selalu dijadikan kambing hitam oleh pihak-pihak yang berkepentingan politik sehingga akibatnya mahasiswa jadi gampang diprovokatori oleh mereka dan ini akibatnya adalah demo yang ricuh dan banyak menyebabkan kerugian bagi banyak pihak. Selain itu mahasiswa selalu menjadi objek penyalahan dari banyak orang karena demo ini, baik itu oleh mereka yang berseragam yang berusaha menertibkan (menirtibakan kok pake kekerasan), ataupun oleh masyarkaat luas.
  2. Demo yang dilakukan oleh banyak pihak dalam usaha menolak kenaikan harga BBM yang sering muncul di tipi-tipi dan terjadi di berbagai daerah di Indonesia katanya disusupi oleh kepentingan pihak-pihak yang ingin menggulingkan Presiden dan pemerintahannya. Itu wajar menurutku, namanya juga politik, mau bagaimanapun caranya (cara baik atau buruk) semua bisa digunakan yang penting "saya" memenangkan kekuasaan di negara ini. Selain itu menurutku, kenapa kok presiden takut kalau ada pihak-pihak yang menyusupi kepentinganya kepada pendemo-pendemo itu ? dan apakah presiden dan awak kekuasaannnya takut jatuh ? takut kalau diturunkan ? kalau memang iya, itu tandanya kalau presiden dan awaknya takut jabatannya dikuasai oleh pihak lain (lawannya mungkin). Padahal seharusnya pemimpin yang baik adalah mereka yang siap untuk turun atau diturunkan dari jabatannya kalau mereka/kita yang dipimpin oleh mereka merasa dirugikan (dalam kasus ini adalah dirugikan kalau harga BBM baik). Bahkan seharusnya tanpa diminta atau didemo, itu pun kalau mereka tau diri, seharusnya mereka bisa mengundurkandiri dari jabatannya karena mereka telah gagal dalam memimpin negara ini, buktinya masyarakat gak puas dengan apa yang terjadi sekarang, kalaupun masyarakat puas masyarakat gak bakalan berdemo meminta harga BBM tetep atau justru diturunkan (tapi gak mungkin, kalau harga BBM turun lagi).
So, seharusnya bagaimana ? 
Seharusnya ya begitu lah..............

Sunday, March 25, 2012

Cuci mata di warung

Baru nyadar, ternyata warung yang selama ini menjadi lokasi atau tempat untuk beli makan guna memenuhi hasarat perut yang keroncongan, ternyata nyaman juga buat cuci mata.

Selain perut menjadi kenyang, mata pun menjadi tambah cemerlang untuk melihat, apalagi melihat cewek-cewek yang lagi pada beli makan atau malah sedang makan di sekitar tempat duduk.

Yah, itung-itung kalau kata pepatah (kalau bisa dipatah-patahkan) adalah "Menyelam sambil minum air", minum air kalau haus, kalau gak haus bisa-bisa kembung dan mati tenggelam.

Jadi, sekarang sering-sering aja makan di warung, sekarang gak usah lagi makan nitip orang atau makan beli terus di bawa pulang (dibungkus), biar tambah seger matanya.

Saturday, March 24, 2012

Penomeran halaman sekripsi

Dalam membuat sebuah buku, skripsi, proposal atau apalah namanya yang berupa naskah dengan banyak halaman, biasanya disertai dengan halaman daftar isi yang memuat topic atau bahasan yang ada dalam buku atau skripsi tersebut dan dicantumkan juga nomor halaman atau page number.

Dalam aturan pemberian nomor halaman terdapat dua format nomor halaman, yaitu format nomor halaman dengan angka romawi kecil, dan penomoran halaman dengan menggunakan angka standart. Penomoran halaman dengan angka romawi kecil yaitu I, ii, iii, dst biasanya diberikan mulai halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto, sampai dengan halaman daftar isi atau kata pengantar. Sedangkan normor halaman yang menggunakan angka standart 1, 2, 3, dst diberikan pada halaman Bab I Pendahuluan dan seterusnya.

Dan biasanya aturan letak memberikan nomor halaman juga berbeda. Halaman judul sampai dengan kata pengantar yang menggunakan angka romawi kecil biasanya terletak di bagian footer dan center (berada di tengah-tengah). Sedangkan halaman BAB I Pendahuluan dan seterusnya menggunakan angka standart dan nomor halamannya terletak pada footer sebelah kanan (right) kecuali pada setiap halaman BAB berada pada header ( atas) sebelah kanan.

Untuk mengatur seperti tersebut diatas, biasanya penulis atau yang ngetik naskah membagi menjadi dua atau tiga file yang terdiri dari file yang berisi halaman judul dan satunya lagi file dengan halaman dengan nomor angka standart (BAB I, dst). Namun hal tersebut dapat kita jadikan menjadi satu file saja yang terdiri dari halaman dengan nomor romawi dan halaman dengan nomor angka standart. Untuk itu anda harus membuat section break. Dan berikut ini caranya :
  1. Ketik semua naskah buku, skripsi, proposal, laporan dan sebagainya.
  2. Untuk membuat nomor halaman romawi pada halaman judul sampai kata pengantar, klik insert, pada group menu Header&Footer klik Page Number kemudian pilih Bottom of page dan pilih Plain number 2

  3. Maka halaman 1 akan terlihat pada halaman judul. Untuk merubah angka standart menjadi angka romawi, klik pada page number dan pilih Format page numbers.

  4. Pada number format pilih i,ii,iii,…. Dan klik OK, maka nomor halaman akan berubah dari angka 1menjadi i (angka romawi 1)

  5. Sampai disini semua halaman menggunakan angka romawi kecil.
  6. Untuk membuat halaman BAB I Pendahuluan dan seterusnya menjadi angka standart dimulai dari angka 1 tanpa merubah format nomor halaman sebelumnya, maka halaman BAB I harus dibuatsection break. Caranya adalah letakkan kursor pada halaman BAB I atau halaman yang nomor halamannya akan dirubah. Kemudian klik Ribbon Page Layout, dan klik Breaks pada group menu Page setup. Kemudian klik atau pilih Next page. Sampai disini new section break telah terbentuk.

  7. Klik ganda pada Footer / nomor halaman BAB I, pada ribbon design, group menu navigation, nonaktifkan tombol Link to previous. Klik tombol tersebut sehingga tidak berwarna kuning lagi.

  8. Hapus nomor halaman tersebut, kemudian pada ribbon design, group menu Header&Footer klik page number. Dan pilih format page numbers.

  9. Pada number format ubah i,ii,iii,…. Menjadi 1,2,3,… kemudian pada pilihan start at pilih 1 dan klik OK.

  10. Sampai disini sudah berubah, yaitu halaman judul sampai dengan kata pengantar menggunakan format nomor halaman menggunakan angka romawi kecil sedangkan pada halaman BAB I Pendahuluan menggunakan nomor halaman angka standart.
  11. Untuk pengaturan letak halaman pada prinsipnya menggunakan cara yang sama yaitu menghilangkan fungsi link to previous dan start at pilih secara manual halaman yang anda butuhkan.
Setelah pengaturan diatas, maka dalam satu file nomor halaman berbeda-beda formatnya, ada nomor halaman dengan format angka romawi i,ii,iii,… dan ada juga nomor halaman yang menggunakan angka standart / Arabic 1,2,3,… [sumber tulisan]

Friday, March 23, 2012

3 kali sehari

Merasa hebat aja,
Hari ini aku bisa makan sampai tiga kali dalam sehari,
Padalah biasanya [hari-hari biasanya] aku hanya makan dua kali sehari, bahkan mungkin ada beberapa hari aku cuman makan sehari, atau mungkin aku tidak makan sama sekali, maksudnya makan nasi [karena aku banyak ngemil mungkin].
Selain itu, persoalan duit juga merupakan hal yang rumit untuk dijelaskan, atau lebih tepatnya kekurangan duit itu bisa memaksa aku untuk tidak makan.
Jadi, kenapa aku hari ini merasa hebat, karena tadi, aku hari ini bisa makan sampai tiga kali dalam sehari, dan itu mungkin sebuah rekor baru setelah sekian lama.

Sunday, March 11, 2012

I will survive

Yeah, the title (above) of this post should be a great theme for me today, I guess so. Meskipun sebelum ini semua, rasanya otak ini tidak bisa tenang, hati rasanya gundah gulana bagaikan sebuah kaleng kosong yang diisi penuh dengan batu dan sampang kemudian ditendang kesana-kemari oleh anak SD yang baru pulang sekolah sambil berlarian dengan baju seragam dicopot dan diikatkan di kepala mereka. Setidaknya begitulah apa yang beberapa jam lalu aku rasakan, rasanya otak ini seperti kaleng yang ditendang oleh anak-anak SD baru pulang sekolah itu. 

Revisi skripsi isn't the main problem for me, but it's all about my heart yang masih belum bisa tenang menghadapi kenyataan ini. Sepertinya aku dulu pernah merasakan apa yang sedang aku rasakan ini, tepatnya sekitar dua tahun yang lalu dan sepertinya ini adalah bulan yang sama ketika aku mengalami pengalaman buruk ini (hope it will be a great experience someday). Tapi kenapa kejadian ini berulang tepat dibulan yang sama, tapi sejujurnya aku tidak begitu ingat apakah ini benar-benar bulan yang sama ketika aku mengalami hal ini dua tahun yang lalu. Meskipun aku melihat beberapa koleksi foto saat ke Padang disana nampak tanggalnya memang tanggal 18 tapi bulannya itu loh yang sama, yaitu bulan Maret .  Oh shit! jadi ini benar-benar bulan yang sama dengan dua tahun lalu ?

Ok, ok, itu tidak perlu dibahas, terlalu menyakitkan kalau harus mengenang masa lalu (sok galau), meskipun sebenarnya sekarang (yang dua tahun lalu) bukan masalah lagi. Sekarang aku hidup di masa ini, dan apa yang sedang aku hadapi adalah soal perasaan yang sedang aku rasakan, bukan perasaan yang dua tahun lalu aku rasakan. So, yang dua tahun lalu kita jauhkan, kalau perlu kita buang ke samudra Hindia untuk selamanya agar tidak kembali teringat (memang bisa ya).

Ah, aku pikir pembaca akan terlalu bosan dengan banyak basa basi seperti di atas, jadi langsung ke apa yang ingin aku jadikan pokok tulisan disini saja. Yaitu tentang sebuah lagu yang lagi klop dengan kondisi jiwaku yang kalau kata anak jaman sekarang disebut "galau" (mungkin aku lebih seneng menyebut ini dilema). So, the song that really suitable for my soul is a song wich one I use for this post. Yeah thats right "I Will Survive" is a song that really suitable for my soul right NOW!. The lyric really can make me fell the same as the author of this song (I guess).  This song really can motivate my self,  seperti dalam lagu itu, ditinggal oleh sang kekasih, dan berusaha untuk tetap bertahan meski tanpa kekasih hingga akhirnya mendapatkan kekasih baru (hope best than before).

So, this is the song (enjoy it)  

I Will Survive chords by Cake
Am-Dm-G-C-F-Bm-Em-E

Am Dm G
At first I was afraid, I was petrified I kept thinkin' I could never live
C F Bm
without you by my side But then I spent so many nights just thinking how you’ve
Em E
done me wrong And I grew strong, I learned how to get along...

Am Dm G
And so you're back from outer space, I just walked in to find you here with
C F
that, that look upon your face, I should have changed my fucking lock, I
Bm Em
would have made you leave your key- If I’d have known for just one second you'd
E
be back to bother me.


Am Dm G C
Oh now go, walk out the door, Just turn around now, you're not welcome
F Bm
anymore. Weren't you the one who tried to break me with desire? Did you think
Em E
I'd crumble? Did you think I'd lay down and die?

Am Dm G C
Oh not I, I will survive, Yeah, as long as I know how to love, I know I'll be
F Bm
alive. I've got all my life to live, I've got all my love to give, I will
Em E
survive, I will survive, Yeah, yeah...

(SOLO)

Am Dm G
It took all the strength I had just not to fall apart, I’m tryin' hard to
C F
mend the pieces of my broken heart, And I spent oh so many nights just
Bm Em E
feelin' sorry for myself, I used to cry, But now I hold my head up high.


Am Dm G
And you’ll see me with somebody new, I'm not that stupid little person still
C F Bm
in love with you. And so you thought you’d just drop by and you expect me to
Em E
be free, But now I'm saving all my lovin' for someone who's lovin' me,



Am Dm G C
Oh now go, walk out the door, Just turn around now, you're not welcome
F Bm
anymore. Weren't you the one who tried to break me with desire? Did you think
Em E
I'd crumble? Did you think I'd lay down and die?

Am Dm G C
Oh not I, I will survive, Yeah, as long as I know how to love, I know I'll be
F Bm
alive. I've got all my life to live, I've got all my love to give, I will
Em E
survive, I will survive, Yeah, yeah.
.. [chord source from Ultimate-guitar.com]
Ok, from the lyric above.......
like this one 
At first I was afraid, I was petrified I kept thinkin' I could never live without you by my side But then I spent so many nights just thinking how you’ve done me wrong And I grew strong, I learned how to get along...
Aku pun berfikir sama dengan lirik itu, aku pikir aku akan susah untuk bertahan tanpa seorang kekasih yang akan selalu setia dan sabar mendampingiku menjalani hidup yang berat ini. Seorang kekasih yang bisa menjadi teman dikala sepi, yang bisa menjadi konsultan disaat aku membutuhkan seseorang untuk berbagi dan masih banyak hal lain yang bisa aku share dengan kekasihku dan begitu juga saat dia membutuhkan aku. Pesimis itu mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan diriku saat itu (sebelum secara tidak sadar memutar lagu ini dan ternyata liriknya kok really motivated my self). pikir, untuk apa aku terlau berlarut-larut dalam kesedihan hati karena ditinggal kekasih, aku pikir aku bisa lebih kuat dan aku bisa belajar banyak dari semua iniHingga akhirnya aku ( grew strong, I learned how to get along).

Next lyric that really could motivated my soul is like this (below)
Oh not I, I will survive, Yeah, as long as I know how to love, I know I'll be alive. I've got all my life to live, I've got all my love to give, I will survive, I will survive, Yeah, yeah...
Yeah, aku rasa aku bisa bertahan dalam kondisi seperti ini, setidaknya aku juga masih mengerti dan tau bagaimana caranya untuk mencintai, baik itu mencintai orang lain (mungkin wanita lain, someday), keluarga, teman dan diriku sendiri. Dan apa yang terjadi ini tidak akan bisa membunuhku, aku akan tetap hidup meskipun tanpa kekasih dan cinta darinya lagi, aku pikir aku tau bagaimana cara menghidupkan hidupku ini. Ya! aku bisa bertahan, aku yakin aku bisa bertahan tanpa cinta darinya dan suatu hari nanti aku pasti akan mendapatkan cinta yang lebih baik (hope the best) dari cintanya (be positive thingking aja)

Setengah/sepenuh hati ?

Aku pikir kalau kita, atau lebih tepatnya aku (karena aku gak tau isi hati dan perasaan orang lain tentunya) melakukan sesuatu hal setengah-setengah maka hasilnya tidak akan maksimal alias setengah juga (mungkin setengah lebih baik dari pada tidak ?). So, bisa dibilang hasil yang akan aku atau kita (jadi aku apa kita ?) dapatkan  juga separo alias setengah dari apa yang aku atau kita lakukan itu.

Ini juga berlaku bagi siapapun (jadi gak cuman aku atau kita, tapi juga kamu, kalian, dia, mereka ?), termasuk saat kita menjali sebuah hubungan dengan lawan jenis (bagi yang cowok ya dengan ceweknya dan bagi yang cewek ya dengan cowoknya). Ya, sebuah hubungan, baik itu pacaran atau pernikahan (silahkan pilih yang mana saja).  Saat pacaran (nikah juga boleh deh) aku pikir (so aku neh bukan kita ?ok, what ever mau aku atau kita-lah) kita harus mencintai pasangan kita sepenuh hati. Jangan sampai ada sedikit atau bahkan setitik ruang untuk cinta kepada lawan jenis lain (inget ya lawan jenis, bukan keluarga seperti ibu, ayah atau adek-kakak). Pokoknya gak boleh sampai ada sedikit ruang untuk pihak ke-tiga (mungkin sebutan ini lebih tepat dari pada sebutan “orang lain”) yang tiba-tiba saja muncul dalam hidup kita saat kita sedang menjalani sebuah hubungan dengan pihak ke-dua (kayak apa saja pake sebutan pihak ke-dua). Baik itu mantan pacar (karena ada beberapa manusia yang tengah menjalani hubungan dengan pacar/suami/istrinya tapi masih punya rasa dengan mantan pacar/mantan suami/mantan istrinya dulu) ataupun pihak ke-tiga yang baru saja ketemu dijalan (cinta pada pandangan pertama yang tidak boleh). Pokoknya saat kita sedang menjalani hubungan dengan pihak ke-dua kita gak boleh menduakan dia, kan kasihan dia diduakan, memangnya kalian (termasuk aku) mau kalau diduakan oleh pacar kita ?).

Nah, begitulah kiranya kita harus sepenuh hati dalam mencitai seseorang, selain itu dalam berbagai hal juga kita harus sepenuh hati bila ingin mendapatkan hasil yang maksimal, karena menurut sebuah kata keren “sebesar usahamu sebesar itu pula hasil yang akan kamu raih”.

Di lain cerita, aku jadi inget sebuah pengalaman yang beberapa bulan lalu terjadi. Someday (suatu hari) datang seorang teman kepadaku yang bermaksud ingin cerita masalah yang sedang dihadapinya (wes koyo psikolog wae). Pertamanya tak pikir ne manusia satu ini datang mau tanya soal skripsi, tapi ternyata bukan itu permasalahnya, but it’s about love (oh shit! Mang gwe malaikat cintamu po? Tapi gak apa-apa lah, namanya juga sahabat). Jadi si manusia yang satu ini lagi galau (bahasa anak sekarang) karena baru saja putus eh mungkin lebih tepatnya diputusin sama ceweknya. Penyebab utama diputusin sama ceweknya itu adalah karena si bonyok (bokap-nyokap)nya cewek itu gak setuju kalau anaknya pacaran sama temen saya yang malang melintang ini (kasihan banget si nasibnya tu manusia). Selain itu, parahnya ternyata si cewek-mantannya itu saat baru mau putus sudah dikejar-kerja oleh seorang cowok, eh bentar, lebih tepatnya oleh dua cowok yang lebih....... *ya pokoknya lebih segalanya deh dari temen saya ini, ya lebih ganteng (tak pikir gak juga wong aku lihat profil FBnya yo masih gantengan temenku ini), kalau soal harta ya memang dua cowok yang ngejar-ngejar cewek itu lebih memiliki, yang satunya pengusaha muda yang mungkin juga bisa dibilang bos, dan yang satunya aku lupa kerjanya apaan, tapi yang pasti sudah punya kendaraan ber-stang bundar (*mobil). Sedangkan my best friend yang satu ini cuman seorang mahasiswa yang masih mumet gara-gara skripsinya diputer-puter (*hah!)  sama dosennya selain itu katanya juga yang lebih parah dimanfaatin dosennya yang juga lagi buat disertasi S3-nya (kasihan banget nasibmu sob). Dan aku pikir beruntung banget tu cewek, baru saja putus atau lebih tepatnya mutusin pacarnya gara-gara orang tuanya gak setuju dia pacaran sama mahasiswa yang gak jelas, maksudnya belum jelas masa depanmu itu sob (sorry sob, kenyataanya gitu hehehehhe). Plus ditambah lagi yang lebih parah lagi adalah bonyok tu cewek lebih seneng kalau anaknya pacaran atau bahkan menikah dengan salah satu (kalau mau dua-duanya dinikahi juga boleh biar orang tuanya puas punya mantu dua untuk satu anaknya) diantara dua cowok yang sedang mengejar-ngejar dia (kasih banget nasib cintamu sob).

Tapi ternyata bukan hanya itu masalah yang sedang dihadapi sobat gwe yang satu ini, masalah soal ceweknya itu sudah berusaha di-ikhlaskan dengan penuh lapangan dada dan ikhlas-iklasnya hati dia. Sementara masalah selanjutnya muncul ketika sobat saya ini berusaha untuk sepenuh hati melupakan cewek yang telah putus dari dirinya itu (huft, nasibmu-nasibmu).  Ternyata sobat saya ini ingin banget dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh melupakan dan meninggalkan semua hal tentang cewek itu. Do’i cerita kalau semua hal sudah pernah dilakukan  (beneran tuh?kalau bunuh diri udah pernah dicoba belum ?) mulai dari membakar semua poto cewek itu, berusaha cari cewek lain, hingga membuang barang-barang yang bisa mengenang soal cewek itu (wah mubazir tuh, mending disumbangin ke ornag tidak mampu aja). Aku pikir, kok sampai segitunya ya dia berusaha melupakan semua kenangan saat bersama pacarnya itu ? apa gak ada cara lain ya, semisal minum racun tikus terus mati, kan nanti gak bakal inget lagi tu sama tu cewek (kalau tidak gentayangan), hehehheheh.

Itu tadi sedikit pengalaman dari sobat saya yang namanya tidak bisa saya sebut disini, demi privasi dirinya (maaf sob, ceritamu sudah saya umbar diri, soalnya aku kan gak janji untuk menjaga rahasia itu, lagian kamu gak bilang kalau ini rahasia sih ^_^). Tapi bukan soal bunuh diri atau minum racun yang menjadi pokok bahasan tulisan ini, tapi soal kesungguhan hati yang tidak setengah-setengah dalam usahanya melupakan mantan kekasihnya yang telah menjauh dari hidupnya.

Aku jadi inget sebuah kata mutiara atau kalau waktu dulu masih di pesantren disebut dengan “mahfudzot” yang kalau gak salah inget isinya seperti ini

“cintailah seseorang/sesuatu itu jangan berlebihan, karena kita tidak tau suatu hari nanti kita akan membencinya, dan. Jangan benci sesuatu/seseorang itu berlebihan karena kita juga gak tau kalau suatu hari nanti kita akan mencintainya”

Dan, apa yang aku tuliskan di dalam tulisan ini apakah sesuai ? maksudnya, kadang ada perintah atau anjuran dari orang tau diri kita sendiri untuk tidak mencitai/menyukai/menyenangi sesuatu itu dengan berlebihan (*berlebihan sama artinya dengan sepenuhnya gak ya?). tapi dilain sisi kita disuruh untuk sepenuh hati dalam mencitai seseorang/sesuatu baik itu benda, pekerjaan, orang lain atau mungkin juga hewan peliharaan, begitu kah ?
So, yang bener mana neh ? kita sepenuh hati dalam segala hal atau mengikuti kata pepatah itu untuk tidak setengah hati ? (kayaknya aku salah mengartikan deh, biarin aja biar yang membaca tambah bingung).

Friday, March 2, 2012

Aku bukan pengemis cinta.......... [nyanyi]

Hahahhah, barusan dapat nasehat dari temen yang sekarang idup di negeri sakura sana, nasehatnya bisa dilihat di gambar di atas. Jadi ceritanya itu adalah sebuah status, atau lebih tepatnya sebuah nasehat untuk temenku, but, the question is "temen yang mana ?". Ah, temen yang mana aja deh, yang penting temen (yang bukan temenku ya gak usah). So, menurut temenku itu yang namanya Takigawa alis nama aslinya Eri Astuti sebegai berikut, 
"Hidup ini trlalu singkat , waktumu trlalu brharga Utk dibuang2 hanya Utk meratapi masa lalu. Hah tunjukin dirimu bs LBH sukses kalo perlu bs dpt cewek yg LBH OK di dpn dia, buat dia merasa menyesal telah meninggalkanmu, kalo dia jodohmu pasti balik lagi, tp bukan brarti km hrs mengemis Utk memintanya kembali ya... Wkwkwk , biar dia yg memintamu kembali... Hehehe cm saran, g setuju it's OK ... Wkwkwk"
Aku sangat setuju banget dengan pendapat temen lamaku ini, cos buat apa aku sebagai seorang cowok ngemis-ngemis, ngarep-arep, mohon-mohon dicintai oleh orang lain, terutama oleh wanita yang belum tentu mencintai diriku. So buat apa susah ? cukup nikmati aja kesendirian ini, toh, someday I'll find my soulmate (someday, I hope). 

Lagian buat apa meratapi, mengemis dan mengharapkan sesuatu/seseorang yang tak mungkin lagi kembali (pesismis, emang udah mati po ?), bukan pesimis tapi memang gak optimis, mending cari pacar baru deh kata ST12, kan aku bukan pengemis cinta.