Tanggal 1 April besok rencananya pemerintah bakal menaikkan tarif untuk harga BBM (bahan bakar minyak) yang semula harga Rp. 5.000,- menjadi Rp. 6.000- itupun kalau aku gak salah informasi.
Dampak yang sering dan pasti terjadi ketika hal seperti ini (harga BBM naik) so pasti adalah demo dari berbagai kalangan/lapisan masyarakat, entah itu mahasiswa (pastinya jenis manusia yang satu ini paling demen demo), ibu-ibu rumah tangga (yang kerepotan kalau imbas harga BBM naik juga mengakibatkan harga bahan makanan pokok menjadi naik juga), dan tidak ketinggalan partai-partai oposisi dari lawan main yang penguasa di negeri ini pun nimbrung ikut-ikutan maen demo. Mending kalau itu acarnya demo masak atau demo expo (kegiatan orientasi unit kegiatan mahasiswa di kampus UNNES), pasti hasilnya positif, tapi yang ini adalah demo menolak kenaikan harga BBM yang tinggal beberapa hari lagi akan mengalami perubahan harga.
Pagi tadi waktu nonton berita di tipi ada stasiun tipi yang memberitakan bahwa gelombang demo semakin merebak di berbagai pelosok tanah air. Dari ujian barat sampai ujung timur semua berdemo menolak kenaikan harga BBM yang dicanangkan oleh pemerintah. Selain itu baru kemaren sore pas perjalanan pulang dari kos teman saya di gang yang berbeda dengan gang kos saya, di jalan saya berpapasan dengan segerombolan temen-temen mahasiswa yang sedang melakukan demo menolak kenaikah harga BBM dengan di kawal oleh polisi di depan rombongan mahasiswa itu. Ok, mungkin demo yang aku lihat itu tertib dan berjalan lancar karena masa yang mengikuti demo sedikit, dan demo itu dilakuakn di sekitar lingkungan kampus saja. Tapi, mari kita lihat demo yang dilakukan oleh temen-temen mahasiswa kita yang sering ditayangkan di tipi, akupun mahasiswa karena sampai detik ini belum dinyatakan lulus oleh pihak kampus meskipun aku sudah selesai ujian skripsi, jadi di lain piak saya mendukung aksi temen-temen saya itu, tapi di sisi lain saya juga mengecam kalau aksi mereka akan berakita merugikan masyarakat sekitar (malah curhat).
Ok lah, demo itu bisa berkibat baik kalau demo itu didengar dan ditanggapi baik oleh pihak yang didemo, kayak semisal demo masak, akan direspek oleh penonton kalau yang melakukan demo masak mendapatkan tanggapan dari penonton, tapi kalau tidak itu namanya dicuekin dan rasanya gimana gitu kalau dicuekin oleh orang yang kita maksud. Begitu juga dengan aksi temen-teman saya itu, mereka akan respek kalau demo mereka ditanggapi baik oleh pemerintah yang memiliki kekuasaan (tapi disalah gunakan) untuk menetapkan kebijakan untuk semua. Maksudnya ditanggapi, ya apa yang mereka suarakan kemudian dilaksanakan oleh pemerintah yang seharusnya adalah babu dari rakyatnya, bukan malah rakyat yang menjadi babu untuk pemerintahnya. Nah, kenapa temen-temen saya ini beraksi secara anarkis adalah karena apa yang mereka suarakan tidak ditanggapi dan dilaksanakan oleh pemerintah, itu adalah satu poin utama. Kemudian poin selanjutnya adalah biasanya mahasiswa itu kan masih memiliki jiwa labil yang luar biasa, apalagi kalau ditanggapi oleh kalangan berseragam (entah seragam apa itu) dengan tidak baik, maka temen-temen saya ini akan tidak senang dengan hal itu, dan itulah yang mengakibatkan banyak kerugian bagi banyak pihak termasuk masyarakat sekitar tempat demo.
Poin lain dari apa yang aku lihat dari demo akibat dari kenaikan harga BBM ini adalah (dari berita tadi pagi, yang diucapkan oleh penyiarnya bisa aku simpulkan demikian),
- Sebenernya untuk apa temen-temen saya itu berdemo kalau masyarakat saja gak pada mendukung aksi mereka, justru masyarakat pada mengecam kegaitan demo para mahasiswa itu. Harusnya kan masyarakat pada mendukung semua kegiatan demo mahasiswa, karena pada dasarnya mahasiswa berdemo itu bukan hanya untuk kepentingan diri mereka sendiri, tapi lebih banyak untuk kepentingan masyarakat di Indonesia semuanya. So, kenapa kok masyarakat banyak gak pada mendung demo dari mahasiswa itu ? mungkin jawabanya sudah jelas, karena kebanyakan demo yang dilakukan oleh mahasiswa itu akibatnya adalah kerusakan, kerusuhan, dan kerugian bagi banyak pihak. Hal ini disebabkan seperti yang telah saya ungkapkan di atas, karena suara/aspirasi mahasiswa tidak didengar oleh pihak yang didemo. Selain itu juga biasaya mahasiswa itu selalu diposisikan atau selalu dijadikan kambing hitam oleh pihak-pihak yang berkepentingan politik sehingga akibatnya mahasiswa jadi gampang diprovokatori oleh mereka dan ini akibatnya adalah demo yang ricuh dan banyak menyebabkan kerugian bagi banyak pihak. Selain itu mahasiswa selalu menjadi objek penyalahan dari banyak orang karena demo ini, baik itu oleh mereka yang berseragam yang berusaha menertibkan (menirtibakan kok pake kekerasan), ataupun oleh masyarkaat luas.
- Demo yang dilakukan oleh banyak pihak dalam usaha menolak kenaikan harga BBM yang sering muncul di tipi-tipi dan terjadi di berbagai daerah di Indonesia katanya disusupi oleh kepentingan pihak-pihak yang ingin menggulingkan Presiden dan pemerintahannya. Itu wajar menurutku, namanya juga politik, mau bagaimanapun caranya (cara baik atau buruk) semua bisa digunakan yang penting "saya" memenangkan kekuasaan di negara ini. Selain itu menurutku, kenapa kok presiden takut kalau ada pihak-pihak yang menyusupi kepentinganya kepada pendemo-pendemo itu ? dan apakah presiden dan awak kekuasaannnya takut jatuh ? takut kalau diturunkan ? kalau memang iya, itu tandanya kalau presiden dan awaknya takut jabatannya dikuasai oleh pihak lain (lawannya mungkin). Padahal seharusnya pemimpin yang baik adalah mereka yang siap untuk turun atau diturunkan dari jabatannya kalau mereka/kita yang dipimpin oleh mereka merasa dirugikan (dalam kasus ini adalah dirugikan kalau harga BBM baik). Bahkan seharusnya tanpa diminta atau didemo, itu pun kalau mereka tau diri, seharusnya mereka bisa mengundurkandiri dari jabatannya karena mereka telah gagal dalam memimpin negara ini, buktinya masyarakat gak puas dengan apa yang terjadi sekarang, kalaupun masyarakat puas masyarakat gak bakalan berdemo meminta harga BBM tetep atau justru diturunkan (tapi gak mungkin, kalau harga BBM turun lagi).
So, seharusnya bagaimana ?
Seharusnya ya begitu lah..............
0 Comments:
Post a Comment