Thursday, November 18, 2010

Profile sekolah tertinggal [SDN 3 Lebakbarang] -lanjutan-


Kita lanjutkan obrolan kita soal sekolah tertinggal yang ada di daerah Pekalongan tapi bertempat di Pekalongan yang terpegunungan, akses ke sana bisa ditempuh menggunakan sepeda motor ataupun kendaraan roda empat (mobil). Tulisan ini saya tulis dengan maksud untuk memberitahukan kita semua bahwa seandainya anda (bapak-ibu) yang memiliki anak2 seusia SD (sekolah dasar) harusnya bersyukur masih bisa mensekolahkan anak2 anda karena fasilitas yang anak2 anda nikmati begitu lengkap, berbeda jauh sekali dengan apa yang dialami oleh anak2 pada sekolah ini. 

Nama sekolahannya adalah SDN 3 Lebakbarang, gak tau kenapa kok nomer tiga bukan nomer satu, ya yang pasti karena nomer satu dan dua sudah dipake oleh SD yang lain yang terletak di Lebakbarang juga. Oh yeah, Lebakbarang itu terletak di Kabupaten Pekalongan dengan kecamatan Lebakbarang pula, so ini adalah kota kecamatan, tapi dengan sekolahan yang minimalis-lis-lis-lisss. Waktu saya dengan temen2 KKN Posdaya Unnes 2010 ingin mengadakan bimbingan belajar di sekolah itu, setidaknya buat tambah2 program kerja KKN yang disepakati oleh semua anggota (lah memang ada yang disepati tapi tetep dijalankan kah program kerjanya ? tentu saja ada, itu aku anggap sebagai program kerja individuku).
Okeh, kita kembali ke topik pembicaraan kita, SDN 3 Lebakbarang hanya mempunyai 31 (tiga puluh satu) murid DOANG !, aku lupa gak nyatet masing2 kelasnya tapi yang pasti yang masih teringat sampe sekarang adalah siswa kelas 6 (enam) yang hanya 2 (dua) orang murid cewek doang, gak lebih dan juga gak kurang. Jadi kalo kita masuk ke ruang kelas enam ini kita akan menyaksikan dua orang murid yang sedang diprivate oleh guru mereka. Antara guru dan dua orang murid itu duduk berhadapan dengan pembatas meja untuk menulis namun antara meja guru dan meja murid saling berhimpitan sehingga guru bisa dengan leluasa mendidik dua murid tersebut dengan seksama. Sedangkan untuk kelas 5 sampai dengan 1 masing2 kelas muridnya tidak lebih dari 15 orang, padalah menurutku dari pelajaran kuliah tentang sejarah pendidikan  bahwa kelas yang ideal itu terdiri dari perbandingan satu guru dengan dua puluh orang siswa. Kalo gak salah inget siswa kelas 1 ada sebelas orang dan ini merupakan kelas paling banyak siswanya diantara kelas yang laen. 

Sekarang mari kita lihat bangunan fisik dari sekolahan itu, di sekolahan ini ada hanya 4 ruangan, 3 ruangan yang dijadikan ruangan kelas dan 1 ruangan untuk ruang guru dan kepala sekolah. Untuk ruang kelas para siswa disekat dan dibagi menjadi dua ruangan yang mana antara kelas 1 dan kelas 2 hanya dibatasi oleh triplek kayu dan begitu juga dengan kelas yang lain. Masuk ruang guru saya tidak menemukan peralatan kantor yang mewah seperti komputer atau mesin pencetak (printer). Ruang kepala sekolah yang hanya disekat oleh triplek guna memisahkan antara ruang guru dan ruang kepala sekolah. Waktu kami datang ke sekolahan ini kepala sekolah bercerita bahwa kelangkapan papan informasi sekolahan seperti papan struktur organisasi sekolahan, papan kohort, dan papan yang laen hanya terpasang seadanya saja, itu dikarenakan kurangnya tempat atau ruangan untuk semua papan itu, kalo bisa semau dipasang akan banyak sekali, kata pak kepala sekolah akan lebih dari 30an papan termasuk papan visi misi sekolahan. 

Waktu jalan2 dan sekedar observasi kebutuhan sekolahan ini aku tidak melihat dimana letak kamar kecil (WC) untuk sekolahan ini. Bisa dibayangkan sebentar…………………… (bayangkan sebentar keadaan sekolah yang tanpa kamar kecil)………. Kira2 dimana nantinya anak2 akan pipis kalo mereka kebelet ? terus waktu ngobrol2 dengan kepala sekolah dapat diambil kesimpulan bahwa masih alhamdulillah masih ada yang mau sekolah meskipun hanya 31 murid, terus murid2 masih kiranya sangat memerlukan motivasi untuk belajar khususnya dari orang tua mereka, motivasi untuk belajar di luar sekolahan seperti belajar malam hari atau kapanpun waktu belajar mereka di rumah, karena pada hakekatnya orang tua khususnya ibu adalah pendidika yang paling utama di rumah ‘kata pak Kunaryo, dosen filsafat dan pengantar ilmu pendidikan dan juga dari buku2 perkuliahan tentang pendidikan yang aku baca’.  Masih ada yang mau sekolah aja masih untung, dan jangan pernah bertanya tentang prestasi karena siswa-siswi disini sangat kurang motivasi untuk berkopetisi dengan temen atau bahkan sekolah lain. Sangat besar sekali harapan dari bapak kepala sekolah yang mempunyai logat kelaten yang kental itu agar nantinya setelah mas dan mbak KKN mampir dan belajar bareng murid2 di sekolahan ini siswa-siswinya menjadi termotivasi untuk tetep sekolah hingga menyelesaikan pendidikan tinggi mereka, sehingga di desa Lebakbarang sendiri akan banyak calon penerus generasi bangsa yang berpendidikan dan mempunyai masa depan untuk mengabdikan untuk pendidikan dan tanah air mereka.

Kata pak kepala sekolah, sekolahan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah yaitu dana BOS (bantuan operasional sekolah) yang kata pemerintah harus dibelikan buku ini, buku itu sehingga dana yang tersisa untuk operasional laennya hanya beberapa rupiah. Sedangkan dana BOS sendiri setiap tahunya murid mendapatkan tiga ratus ribu sekian…sekian…. Dan pihak sekolah tidak pernah meminta biaya apapun dari orang tua murid, bahkan kata kepala sekolah justru pihak sekolahan yang sering mengeluarkan secukupnya dana untuk menomboki kekurangan sekolah (sunggu pengorbanan yang luar biasa). 

Tadinya pak kepala sekolah sendiri bekerja di SDN 2 Lebakbarang yang merupakan SD percontohan  yang ada di kecamatan itu, kata pak kepala sekolah kalo di SD percontohan itu semua hampir serba sisa-sisa, gak ada kata kekurangan, bahkan ketika akan ada tambahan jam pelajaran siswa-siswi tidak perlu pulang ke rumah untuk makan, mereka cukup tetep di sekolahan karena sudah disediakan mie instan di lemari tempat makan, jadi mereka yang laper bisa memasak mie itu untuk makan siang. Jangan pernah menyamakan SDN 3 dengan SDN 2 Lebakbarang karena itu akan menjadi sangan jauh sekali perbedaan yang akan terlihat.
Sebenernya masih banyak sekolahan yang memprihatikan untuk kita ketahui, dulu waktu ayahku masih kerja di sebuah sekolahan yang kecamatan Doro, kalo gak salah SDN 3 Doro ato SDN berapa saya lupa disini juga memprihatinkan, karena sekolahannya tidak jauh berbeda dengan SDN 3 Lebakbarang bahkan mungkin bisa dibilang lebih parah karena hanya terdapat satu bangunan sekolahan yang terbagi2 termasuk menjadi ruang guru, waktu aku pertama kesana keadaan sekolahan itu masih sangat parah, genteng bocor, gak ada kamar mandi (WC), anak3nya juga gak banyak, satu kelas dibagi menjadi dua juga. Tapi waktu terakhir kesana tapi ayahku sudah tidak kerja disana sekolahan itu sudah direnovasi dan beruban mejadi bagus meskipun bangunannya masih hanya satu bangunan sekolahan tanpa tambahan apa2.

Setidaknya ato mungkin sudah seharusnya sewajibnya pemerintah yang katanya perduli dengan pendidikan anak bangsa itu care dengan keadaan pendidikan di daerah2 tertinggal, jangan hanya makin membesarkan kota2, daerah2 yang sudah besar, coba dong besarin juga desa2 tertinggal yang perjalananya saja kudu ditempuh dengan hati2 dan sangat hati2 karena jalanan yang kita lewati bukan lagi jalanan tol beraspal mulus tapi jalanan aspal yang sudah menjadi batu2 karang di tengah pegunungan. Mungkin yang baca tulisn ini bisa bilang “ah edus ki ngomong tok” kalo boleh aku jawab itu enaknya jadi rakyat jelata, cos itu bisa dibilang tanggung jawab kita bersama tapi siapa yang lebih bertanggung jawab atas mereka ? atas pendidikan mereka ? siapa lagi kalo bukan pemerintah yang berbudiman itu ? aku ngomong gini karena aku juga pernah hidup dari tengah2 mereka dan aku juga terlahir dari tengah2 mereka yang mengalami itu. Kalo ada yang tanya di mana aku lahir ? aku terlahir di sebuah desa kecil yang disebut Tlogopakis, yang terletak di kecamatan Petungkriyono, kabupatenanya Pekalongan, itu merupakan salah satu daerah yang paling berbatasan langsung dengan kabupaten Banjarnegara. Kalo belum pernah kesana atau lihat kondisi sana jangan banyak ngomong dulu. Mari kita kesana dan pasti sepanjang perjalananya akan kita nikmati suasana offroad ala motor2 ato mobil medan berat. 
ruang kelas yang terbagi dua

dengan sepatu apa adanya

ruang guru dan kepala sekolah


Profile sekolah tertinggal [SDN 3 Lebakbarang]

Mumpung  lagi menempuh mata kuliah KKN (Kuliah Karo Nyante) di desa Lebakbarang ini kesempatanku buat cari ilmu dari warga masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan yang satu ini, hingga aku mampir dan sekedar menawarkan kebaikan hati program KKN Posdaya Unnes di sekolahan ini.


tulisan selanjutnya akan aku tulis kalo sempet ya......
to be continued.....

Saturday, November 6, 2010

That's the way it is

lagu yang dinyanyikan oleh Celine Dione ini sangat cocok buat yang lagi butuh motivasi idup, dalam lagu ini mengajarkan kita untuk tidak gampang menyerah meskipun kita tau ketika kita ingin sesuatu gak secara mudah akan dapat kita raih seperti halnya kita membalikan telapak tangan, tapi janganlah menyerah karena dengan tidak gampang menyerah kita akan dapat memenangkan harapan/impian/cita2 kita itu.
-------------------------------

 E                           A         B
I can read your mind and I know your story
  E                A       C#m      B
I see what you're going through
      E                           A     B
It's an uphill climb, and I'm feeling sorry
       E             C#m     B
But I know it will come to you

Chorus:
     F#m          A           B
Don't surrender 'cause you can win
     F#m             B
In this thing called love=
        E               A           C#m        B
When you want it the most there's no easy way out
       E                 A          C#m          B
When you're ready to go and your heart's left in doubt
      E                 A
Don't give up on your faith
       C#m           B      F#m
Love comes to those who believe it
    A            B         E
And that's the way it is=

      E                      A       B
When you question me for a simple answer
      E          A   C#m     B
I don't know what to say, no
       E                        A      B
But it's plain to see, if you stick together
          E          C#m     B
You're gonna find a way, yeaaaaaah

When life is empty with no tomorrow
And loneliness starts to call
Baby, don't worry, forget your sorrow
'Cause love's gonna conquer it all, all=
When you want it the most there's no easy way out
When you're ready to go and your heart's left in doubt


enjoy this song and be happy of you life dude....
 

Wednesday, November 3, 2010

Skripsi : Harus dipikirkan ato biar waktu yang menemukan ?

berawal dari kegundahan hati akan satu kata ini, dan hanya untuk niat berbagi pengalaman...
Skripsi, siapa yang tidak pernah mendengar kata yang satu ini ? ya skripsi bagi sebagian orang mahasiswa menjadi momok yang sangat menakutkan ketika masa2 akhir perkuliahan sudah di depan mata. Setelah pelaksanaan PPL (praktek pengalaman lapangan) bagi mahasiswa kependidikan ato PKL bagi mahasiswa non kependidikan dan setelah KKN (kuliah kerja nyata) berlangsung kini giliran untuk memikirkan tentang skripsi

Apa itu skripsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Kalo boleh aku tambahi untuk mendapatkan gelar S1 (sarjana), sedangkan untuk S2 (untuk mendapatkan gelar master) disebut tesis dan untuk mendapatkan gelar doktor (S3) disebut dengan disertasi. Terus apa bedanya dari ketiga tulisan itu ? dalam  blog tetangga mengatakan..
"untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi adalah “belajar meneliti”.[sumber tulisan]
dari situ saya setuju banget tentang perbedaan keduanya, eh ketiganya maksudnya. 

Jadi kalo menurut penjelasan saya setalah menemukan tulisan diatas adalah bahwa kalo S1 itu kita mendapatkan tugas akhir yang biasa disebut dengan srkipsi, yang mana dalam taraf ini kita hanya dituntut untuk belajar meneliti sesuatu kemudia menuliskanya dalam sebuah karangan ilmiah yang nantinya akan diujikan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). 
Sedangkan untuk S2 yang kemudian skripsi disini berubah nama menjadi tesis merupakan sebuah usaha kalo bisa menemukan teori baru atau usaha untuk memverifikasi teori yang sudah ada kemudia teori ini dijelaskan dengan teori yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat diambil kesimpulan akan sesuatu hal yang menjadi pokok bahasa pada tesis ini. 

Disertasi merupakan sebuah tugas akhir dari seseorang yang sedang menumpuh usaha untuk mendapatkan gelas S3 atau biasa disebut Doktor, inget dokto sama dokter beda ya. Kao doktor itu dilambangkan dengan singkatan "Dr." sedangkan untuk dokter dilambangkan dengan singkatan "dr." (hurup D-nya kecil untuk dokter). Nah, sekarang sudah mudeng kan tentang penjelasan ketiga kata itu ? kalo sudah mudeng sekarang mari ijinkan saya melanjutkan tulisan ini. 

Sebenarnya inti dari tulsian ini adalah apakah perlu skripsi itu dipikirkan dari sekarang, dari jauh2 hari sebelum waktunya datang ? setelah saya menemukan jawaban dari pertanyaan satu itu saya menemukan satu kenala lain yaitu aku tidak dapat ide untuk judul sebuah skripsi. Dari sini masalah muncul, bagaimana saya mau mulai menulis ketika saya gak tau apa yang harus saya tulis ? menulis skripsi sangat berbeda dengan menulis blog ini.
Setelah bingung dengan judul ada pertanyaan dari temen2 "lah kamu temanya apa ?" tentu saja aku jawab temanya Teknologi pendidikan, setalah itu muncul lagi "teknologi pendidikan kan punya kawasan yang luas" yang dapat aku kaji. Dari sini bingung lagi mo membahas kawasan yang mana dari kelima kawasan itu ? 

Memang kenapa seh harus milih dari kawasannya ? itu pertanyaan yang muncul, kemudian setelah mengikuti kuliah tentang penelitian maka aku temukan jawabannya bahwa dalam menulis skripsi itu harus lebih sempit, jangan terlalu luas untuk membahas suatu hal, misal kita bahas tentang Pendidikan, bahwanya dipersempit pendidikannya aku mo bahas tentang Teknologi Pendidikan, dari sini dipersempit lagi menjadi 5 kawasan yang harus dipilih salah satu, setelah menemukan satu kawasan dari kelima itu aku pun harus mempersempit lagi mendaji kawasan yang lebih sepesifik untuk dibahas dalam sebuah tulisan yang disebut ilmiah nantinya. Tapi setelah kita mempersempit  bahasa skripsi kita kenapa kita harus menjabarkan menjadi lebih lebar lagi ? (adi tambah mumet aku, judul aja belum aku dapatkan, masih bingung antara skripsi kawasan pengembangan  atau pemanfaatan yang akan aku pilih ? 
Ya, semog aja setelah nuli tulisan ini aku mendapatkan ide untuk segera membuat skripsi, setidaknya sambil KKN bisa sambil nyambi nulis ngalor-ngidul, ngetan-ngulon skripsinya, sehingga setelah KKN aku bisa lebih free dan tidak tertekan memikirkan tugas akhir ini. Selain itu itung-itung agar tidak ketinggalan dengan temen2 yang laen yang sudah pada mendapatkan judul dan mulai menulis proposal skripsinya itu. Ayo berfikir, ayo berfikir, ayo berfikir !!!! temukan ide-ide itu Edus !!!

AYO AKU PASTI BISA !!!!!

Tuesday, November 2, 2010

EKOWISATA CURUGMUNCAR

Sebagai sebuah desa yang berada di wilayah pegunungan, desa ini memiliki suhu sekitar 25-28 derajat celcius dikarenakan ketinggiannya berada sekitar 1000 meter di atas permukaan laut. Desa Curugmuncar sebelah utara berbatasan dengan Sungai Sengkarang, batas sebelah selatan adalah Desa Simego, batas sebelah barat adalah Desa Songgowedi, dan batas sebelah timur adalah Desa Gumelem.

Di desa ini tersedia air dengan jumlah melimpah dan bersih karena berasal dari pegunungan. Listrik pun tersedia dengan pembangunan PLTMH ( pembangkit listrik tenaga mikrohidro). Jalan menuju ke desa ini cukup menantang karena melewati tikungan yang cukup tajam dan masih adanya jalan bebatuan yang harus dilewati untuk mencapai desa ini. Namun ke depannya, jalan ke desa ini akan segera diaspal, tepatnya setelah Idul Fitri 2010 sehingga lebih memudahkan perjalanan dan transportasi ke desa ini. Untuk sinyal berkomunikasi, di Desa Curugmuncar untuk sementara hanya mampu menangkap sinyal Telkomsel dan Indosat.


Di desa ini terdapat angkutan yang dinamakan doplak yang jumlahnya sekitar 4-5 doplak dan biasa mengangkut penduduk dari Curugmuncar ke Pasar Doro ataupun mengangkut hasil pertanian dan ternak. Adapun warga/sopir doplak tersebut adalah Pak Winarso (081391927467), Pak Casmadi (081390668598), Pak Kaslam (08139189883), dan Pak Risno (085226732771). Sopir doplak ini juga biasa menerima orderan atau charteran. Adapun biaya transport dari Pekalongan ke Curugmuncar sekitar Rp. 19.500-Rp.20.500. Dari terminal Pekalongan, naik bus ke Pasar Doro dengan biaya Rp. 8.000. Kemudian dari Pasar Doro ke Curugmuncar, naik doplak dengan harga transportasi sejumlah Rp. 12.500. Apabila dari stasiun Pekalongan, naik angkot C ke Jurusan Gedungwuni-Pekalongan-Kajen dengan biaya Rp.4000. Dari Gedungwuni, naik angkot warna hijau ke Pasar Doro dengan biaya Rp.3000. Kemudian, dari Doro ke Curugmuncar naik doplak dengan biaya Rp. 12.500.


Di desa ini juga terdapat balai desa dan 2 homestay. Homestay yang pertama terletak di Dusun Watugajah, dekat mushola. Pemilik tanah homestay adalah Pak Marsono, lurah Desa Curugmuncar. Adapun fasilitasnya adalah 2 kamar tidur plus 2 springbed, 1 kamar mandi, ruang tamu dan ruang tengah. Adapun homestay yang kedua, tanahnya merupakan milik Pak Cahyadi dan terletak Di RT 1 dengan fasilitas 1 kamar tidur,1 kamar mandi, ruang tamu dan ruang tengah.


Untuk prasarana peribadatan, terdapat masjid dan mushola. Selain itu, terdapat prasarana olahraga yakni lapangan voli. Untuk prasarana kesehatan, terdapat puskesmas pembantu, poliknik dan balai pengobatan serta posyandu. Sedangkan untuk keamanan, terdapat poskamling yang juga terkadang digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara kepemudaan dan lain sebagainya.
Di desa Curugmuncar, terdapat warung makan yang biasa melayani para undangan, turis, ataupun pengunjung desa Curugmuncar. Salah satu warung makan di Desa Curugmuncar adalah warung makan mbak Kuswati yang berlokasi di RT 1 Desa Curugmuncar, dekat dengan poskamling. Warung lainnya adalah warung Bu Samirah yang berlokasi di RT 4 Dusun Watugajah, dekat dengan mushola Watugajah. Biasanya, warung-warung tersebut juga menerima pesanan sesuai dengan permintaan pengunjung. Selain warung nasi, juga terdapat sejumlah warung kecil yang menjual berbagai makanan kecil dan keperluan rumah tangga, seperti warung mbak Leni di RT 4 Watugajah, Warung mbak Sripah dekat balai desa, dan sejumlah warung kecil lainnya di Desa Curugmuncar. Di desa ini juga terdapat 9 kamar mandi plus MCK PNPM yang bisa digunakan untuk umum.

Jalan2 ke Tlogopakis, Petungkriyono, Pekalongan

Sudah perna nonton pilem the last samurai ato pilem the lord of the ring ? kalo sudah pernah nonton pasti sudah lihat pemandangan indahnya suasana pegunungan dan alam yang masih asri di desa para samurai dan hijaunya ladang para hobbit dalam the lord of the ring. Dan ternyata pemandangan indahnya suasana pegunungan para samurai dan indahnya ladang hijau para hobit masih bisa dinikmati di Indonesia, ya di Indonesia bukan di Jepang ataupun di Inggris sana. 
 
Nama tempat itu adalah Desa Tlogopakis, gak tau kenapa kok dinamai Tlogopakis, apa karena dulu di sana adalah telaga yang banyak ditumbuhi pohon pakis itu saya belum kepikiran untuk nyari tau kenapa namanya Tlogopaki. Terletak di kecamatan Petungkriyono sebuah daerah yang masih masuk ke dalam kabupaten Pekalongan yang terletak di paling selatan menjadi sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Banjarnegara. Selain menjadi suatu tempat yang masih asri disinilah aku dilahirkan setelah kepergian kakekku dari keluarga Ayah yang belum sempat aku kenal. 

 
Selama perjalan menuju Petungkriyono (kecematan) dan tempat tujuan saya di Tlogopakis kita disuguhi indanya pemandangan hutan yang masih alami, jalan yang berkelok2 dan berbatu tajam, serta gemericik suara sungai mengalirkan air, udara yang berhawa dingin serta suara serangga2 yang saling bersautan satu sama lainya. Seandainya beruntung kita akan disuguhi oleh beberapa gerombolan monyet yang bergelantungan dari dahan pohon2 besar ciri khas hutan yang masih asri. Sepanjang perjalanan pula beberapa kali kita menemui orang berlalu lalang memikul rumput, kadang juga bersama anjing mereka beriringan menapaki jalan.
Sampe di dusun Mudal kita bisa menikmati indahnya alam yang masih hijau serta ditutupin kabut dari sebuah gardu pandang yang tersedia
dari atas gardu pandang ini kita bisa melihat indahnya suasana asli pegunungan, dengan bukit2 yang masih kokoh menjulang serta kabut2 yang pada waktu mendung menjadikan hawa dingin semakin menjadi dan terasa hampir menusuk tulang2 di badang



Coba lihat gambar2 ini 
this is from the top of the village
 
Air terjun [curug pantja] kali karang

Curug yang terbelakangi

 
dari atas bukit memandang indahnya alam

jalan yang sudah mulus

itu hanya permulaan dari jalan yang sudah diaspal, dan  untuk menuju ke tempat pemandangan yang lebih  indah tersebut anda harus melewati tikungan tajam dan jurang yang terjal, bila tidak hati2 dengan perjalanan ini kita bisa saja terperosok ke dalam jurang yang terjal, apa lagi waktu itu hujan dan jalan menjadi sangat licin.
 menuju tempat tujuan kita bisa menggunakan sepeda motor, mobil atau pun yang suka jalan bisa jalan kaki dan kira2 membutuhkan waktu sekitar 5-7 jam dari kecamatan Doro ke Petungkriyono, itupun kalo tidak ada hambatan dan tidak berhenti2 selama perjalan, tapi kalo tidak berhenti2 pasti rugi karena indahnya suasana hutan yang asri akan merayu anda untuk berhenti sejenak dan menikmati merdunya suara alam yang saling bersahutan.


to be continued.......