Dalam menulis blog aku memang sudah lama, bahkan lebih lama lagi sejarah aku mengenal blog dan pertama kalinya saya menulis beberapa patah kata di blog pertamaku yang beralamatkan di www.edus.blogdrive.com sekitar tahun 2005-2006 kalau gak salah ingat. Itupertama kalinya aku senang dengan dunia internet, pertama kalinya aku dikenalkan dengan yang namanya website dan belajar membuatnya di les yang aku ikuti di Telecenter Pabelan. Disini pulalah aku pertama kalinya mengirimkan e-mail kepada orang lain, tapi aku lupa kepada siapa e-mail pertama itu aku kirimkan (belum sempet ngecek yahoo mailku). Disinipulalah aku pertama kali membuat akun di friendster dan aku memiliki blog dan mengenal apa itu blog meskipun belum mudeng apa gunannya dan manfaatnya dibandingkan sekarang.
Kesukaanku dalam dunia tulisn menulis blog diawali dengan kesukaanku dengan tulisan-tulisan di buku harian yang sekarang tertata berantakan di lemari kamar, di rumah orang tua sana, di Pekalongan. Aku pertama kali menulis buku harian sejak duduk di kelas 1 MTs dan masih berlangsung hingga sekarang.
Meskipun sudah lama aku mengan blog dan berkecimpung dalam dunia tulis menulis blog, bahkan aku sudah beberapa kali pindah-pindah dari satu flatform blog ke flatform blog lain yang memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Dari perjalan panjang inilah aku hingga saat ini masih seja berfikir tentang satu hal yang selalu menjadi sebuah "PR" berbentuk pertanyaan seperti ini,
"Seperti apakah gaya menulisku?"
Sampai sekarang aku belum bisa menemukan gayaku dalam menulis di buku maupun di blog, meskipun telah banyak refernsi buku dari penulis-penulis terkenal yang aku baca dan pelajari, tapi masih saja aku belum bisa menemukan gayaku sendiri. Mungkin orang berfikir aku bisa mencontek gaya menulis orang lain, tapi aku pun gak bisa mencontek gaya tulisan orang lain untuk aku masukan ke dalam gaya tulisanku di blog dan buku. Mulai dari tulisan konyol layaknya Raditya Dika, Arief Muhammad a.k.a Poconggg, atuapun penulis semacam Cak Nun, dan orang-orang hebat lainnya yang menginspirasi gaya tulisanku.
Kadang aku berfikir apa perlu aku menulis dengan gaya seperti yang dilakukan Raditya Dika dan Poconggg dengan gaya bahasa loe-gue layaknya aku orang Jakarte? atau aku harus menulis seperti Cak Nun yang memenuhi isi bukunya dnegan realita kehidupan yang disampaikan dengan pengandaian dan sindiran dengan gaya bahasa akunya. Aku adakah orang lain yang bisa menginspirasi aku dalam menulis ? [I have not find yet]
Mungkin, suatu hari nanti aku bisa menemukan gayaku dalam menulis, tapi apakah selama itu aku baru bisa menemukan gayaku dalam menulis? aku tidak terlau berfikir pusing dengan trafik blogku apakah dikunjungi atau tidak sama orang lain (pembaca), yang aku inginkan sekarang adalah aku bisa tetap produktif dalam menulis dan menginspirasi orang lain dalam banyak hal tentang kehidupan dan segala macam fenomena di dalamnya. Prinsipku dalam ngeblog adalah "keep blogging [writting], jangan pikirkan trafik"
At last, hope someday I'll find my style of writting,
someday I wish I could found a way of a writter.
0 Comments:
Post a Comment