Thursday, November 24, 2011

Cerita dibalik RAPBD 2012

Pagi tadi pagi lihat berita di tipi sama kemaren baca koran di internet beritanya tentang kasus suap-menyuap anggota DPRD kota Semarang yang melibatkan salah dua anggotanya dan juga sekda kota semarang, meskipun entah siapa namanya yang pasti dalam berita itu disebutkan bahwa ditemukan 10 lembar amplop yang masing-masing berisi duit sebesar 2 juta rupiah di dalam mobilnya. Yang menurut hasil dari pemeriksaan dan dugaan waktu berita itu ditayangkan di tipi duit dalam amplop itu digunakan untuk menyuap para anggota DPRD yang sedang membahas tentang anggaran APBD tahun 2012. Yang menjadi pertanyaan dariku adalah moso mau nyuap anggota DPRD duit suapnya cuman 2 juta, moso gak bisa lebih banyak lagi, toh nanti duit yang dihasilkan dari hasil APBD kota semarang kan bisa untuk menutupi modal suapnya.

Terus ada lagi berita yang berhubungan dengan anggran APBD, tapi kali ini kasusnya terjadi di Surabaya. Disana ada yang namanya anggaran pulsa untuk walikota Surabaya yang jumlahnya lebih dari 1 miliar Rupi'i. Apa gak salah tuh anggaran pulsa walikota sebanyak itu, bukannya yang namanya HP atau Handphone yang dalam bahasa Indonesia disebut Telpon genggam meskipun gak ada kata genggam adanya kata Hand (tangan) phone (telpon) adalah salah satu jenis barang pribadi, kalau yang namanya barang pribadi bukannya harus menggunakan duit pribadi. Toh di kantor walikota pasti sudah ada yang namanya telepon dan telepon serta listrik di kantor walikota tersebut pasti sudah mendapatkan jatah anggaran sendiri, kenapa harus ada lagi jatah anggaran untuk pulsa walikota yang sebanyak itu. Coba kalau anggaran yang sebanyak itu dipindah menjadi anggaran untuk pendidikan atau kesehatan masyarakat Surabaya, pasti akan lebih bermanfaat bagi kemaslahatan semua masyarakat Surabaya dari pada untuk pulsa HP sang walikota. 

Itu tadi kan pendapat rakyat jelata seperti saya, beda lagi kalau pendapat beberapa orang yang mempermasalahan tentang anggaran itu, saya lupa siapa namanya, kalau gak salah yang tampil diwawancarai sama tipi itu kalau gak salah si jubirnya KPK (kalau gak salah inget), dia bilang "kalau anggaran pulsa HP dari walikota misal satu bulan 10 juta (busyet pulsa satu bulan 10 jeti, gwe aje pulsa 25 ribong dua bulan kagak habis-habis), gak nyampe lah satu tahun (2012) anggaranya sampe 1 miliar, paling kan cuman 10 juta kali 12 bulan jadi total kalau diberi anggaran cuman dapat jata anggaran 120juta saja, kenapa sampe 1 miliar lebih ? ok itu baru walikota belum wakil walikotanya, misal wakilnya kita anggarin 5 juta lah satu bulan kan cuman setengahnya saja dari 120 juta yaitu 60 juta rupi'i gak sampe lah dalam satu tahun habis angaran 1 miliar cuman buat beli pulsa HP sang walikota dan wakilnya. 120 juta ditambah 60 juta hasilnya cuman 180juta, terus sisanya yang lebih dari 800 juta mau buat apa coba ? buat jalan-jalan ato mo buat nelpon saudara-saudaranya yang di kampung ? 
Entahlah................. itulah kebijakan "ke"-aparat negara yang membuat menangis rakyat

Berita terkati : 

0 Comments:

Post a Comment