Wednesday, November 30, 2011

Tukang Stiker Keliling Kos [f**k]

Di lingkungan kampusku ada satu hal yang menyebalkan yang dari dulu hingga sekarang masih saja ada dan tetep menjadi sebuah hal yang menyebalkan. Tukang stiker keliling, ini bukan tukang stiker yang buat stiker itu atau juga bukan penjual stiker yang mangkal di pinggir jalan-jalan itu, tapi ini adalah tukang stiker yang memanfaatkan keberadaan mahasiswa yang tingga di kos-kosan sekitar kampus. Biasanya tukang stiker yang satu ini beroperasi di wilayah yang banyak mahasiswanya, itu menurutku, soalnya di tempat asalku gak ada yang namanya orang yang suka muter-muter rumah terus nawarin stiker. 

Biasanya stiker yang ditawarkan ke saya atau mungkin kalian juga pernah mengalaminya adalah stiker klub sepak bola di wilayah itu, tapi gak jarang juga stiker kegiatan, seperti kegiatan kurban, atau kegiatan lainnya yang entah keberadaan kegiatannya benar atau tidak. 

Ok, saya pengen ngomongin yang pertama dulu, tukang stiker klub sepak bola. Tukang stiker yang satu ini biasanya berciri-ciri :
  1. Pria, dengan tampang yang biasa saja dan postur tubuh yang gak jelas
  2. Pakai topi, meskipun itu kadang-kadang
  3. Kemana-mana bawa stiker klub sepak bola
  4. Suka mengganggu orang tidur dengan menggedor-gedor pintu kamar kos
  5. Menyebalkan [itu pastinya]
Stiker yang ditawarkan biasaya harus dibayar dengan harga minimal 2ribu, kenapa harus 2ribu ? aku juga gak tau, moso ada jaman sekarang stiker yang harganya 1ribu ? aku pernah ngasih tu tukang stiker 1ribu eh bilang maaf mas 2ribu. Udah dikasih malah nawar, toh aku juga bukan pecinta klub sepak bola mereka, dan gak ada jatah untuk tukang stiker [dari pada untuk tukang stiker mending untuk orang tidak mampu kan?]. 

Yang kedua adalah tukang stiker kegiatan, biasanya kegiatan bernadakan agama, seperti kegiatan pengajian, kurban idul adha atau kegiatan lainnya yang tidak bernadakan keagamaan. Maaf gak bermaksud menjelek-jelekkan salah satu agam, tapi hanya heran saja, kenapa kegiatan untuk agama harus dengan cara memeras atau mengemis-ngemis seperti itu, toh agama itu gak memerintahkan kita untuk mengemis atau memaksakan diri menyelenggarakan kegiatan dengan cara memaksakan pemeluknya untuk mengumpulkan dana agar kegiatan itu terkumpul, dan yang pasti belum tentu orang yang dimintai dana itu ikhlas dan yang pastinya saya masih sangsi dengan kegiatan yang ada dalam stiker itu [tu kegiatan benar atau tidak].

Mungkin kejadian seperti itu bukan cuman menimpa diriku tapi juga sobat pembaca, khususnya yang berada di sekitar kampus atau yang tinggal di tempat-tempat ramai lainnya. Nah, kalau sudah seperti itu gimana perasaan anda sendiri ? kalau anda ikhlas ya syukurlah karena itu yang saya harapkan [jangan ikut-ikut saya yang gak ikhlas].  Dan kalau anda tidak ikhla cobalah belajar untuk mengiklaskan uang anda untuk diberikan kepada si Tukang stiker keliling itu, kalau tidak ikhlas gak berkah loh. 

Ini sedikit tips aja kalau ada tukang stiker keliling yang datang ke kos kamu, tips ini sudah saya praktekkan dan berhasil :

  1. Kalau ada yang ketok pintu, sebelum buka pintu cek dulu lewat lubang pintu atau kaca samping pintu siapa yang ketuk pintu, kalau itu berupa seorang pria atau wanita [tapi jarang wanita] di tangannnya ada setumpuk stiker mending jangan buka deh itu pintu kamar/kos/rumah kamu. Dan akhirnya terhindar deh kamu dari si Tukang stiker keliling itu
  2. Nah, tips berikutnya adalah bila si tukang stiker masih saja gedor-gedor pintu rumah/kos/kamar kalian, biarin aja gak usah digubris, meskipun si tukang stiker sudah tau kalau di dalamnya ada orang. Kalau dibiarin aja kan tar pergi juga tu tukang stiker dari depan pintu rumah kalian, dan kalau sudah pergi bisa deh kamu merayakan dengan memotong kambing buat syukuran.
  3. Tips selanjutnya, kalau terpaksa sampe buka pintu dan di depan muka kalian ada si tukan stike, pasang deh tu wajah kamu wajah yang pura-pura ngantuk, siapa sih yang gak bete lihat wajah ngantuk kalian? [hahahhaha, just kidding browsist]. Nah, kalau sudah gitu bilang deh kamu ke tukang stiker itu kalau kalau kamu gak mau ngasih duit ke dia, jujur aja deh kalau gak mau ngasih, bisa bilang kayak gini "maaf mas, gak" tar dia juga bakal pergi sendiri karena gak dikasih duit, yah paling-paling dalam hati tu tukang stiker bilang "mahasiswa pelit", kalau si tukang  stiker dalam hatinya bilang seperti itu, maka kalian bisa bilang dalam hati "dasar pengganggu, maaf gak ada jatah untuk kalian yang gak jelas".
  4. Kalau itu gak mempan juga atau kalau saja kamu takut untuk melakukan itu, mending buatlah sebuah tulisan dan tempel di pintu dapan kamar/rumah/kos kalian, bisa juga tulis kayak gini "Maaf Tidak Melayani Sumbangan Dalam Bentuk Apapun", atau juga bisa "Maaf Tidak Melayani Sumbangan Stiker" atau tulisan yang  lain yang lebih sadis kayak di pintu kamarku yang ditulis oleh penghuni kamar ini yang dulu  kayak digambar berikut ini. 

    Gambar itu adalah gambar asli yang ada di tulis oleh penghuni lama kamar kos yang sekarang aku tempati, mungkin karena kesebalan yang ditimbulkan oleh itu tukang stiker makanya di pintunya di tulisi tulisan kayak gitu, Anda berminat nulis kata-kata seperti itu di pintu kamar/kos/rumah anda untuk menghalau kedatangan tukang stiker ? silahkan dicoba [hehehhehe].

    Maaf tulisan ini bukan untuk menjelek-jelekan pekerjaan atau usaha seseorang atau kelompok, tapi tulisan ini saya tulis karena saya merasa terganggu dan tidak suka dengan apa yang saya alami di atas. Saya juga bertanya, kalau itu bentuknya stiker klub sepak bola, bukannya klub sepak bola punya sponsor yang mendanai kegiatan sepak bolanya, mungkin juga pemerintah juga sudah menyediakan dana untuk mereka melakukan aktifitasnya [bukannya begitu]. Terus untuk apa uang yang terkumpul dari penjualan stiker itu ? untuk penggemar klub sepak bola itukah ? kalau ngomongin soal penggemar itu bukannya berhubungan dengan perseorangan atau kelompok (fans klub tersebut), kalau gitu gak boleh dong minta-minta kepada selain anggota fans, harusnya anggota fans bisa iuran untuk kegiatan anggotanya bukan meminta sama orang lain yang gak jelas orang itu fans atau anggota dari fans klub tersebut.

    Yah, semoga aja duit yang terkumpu itu berkah ya, dan besok-besok lagi jangan lah ngikut-ngikutkan orang yang bukan anggota fans klub sepak bola untuk ikutan dikenai dana, tapi coba pikirkan untuk mengadakan usaha yang lebih baik seperti menjual stiker itu di pinggir jalan bukan ke kos-kos dan orang kos harus membayar sejumlah uang (2ribu), kalau dikasih 1ribu gak mau. OK itu saja tulisan dari dalam lubuk hatiku, semoga bermanfaat dan gak ada yang tersinggung dengan tulisan ini. Terimakasih

    0 Comments:

    Post a Comment